Afina Ulfa: Memupuk Kreativitas di Creative Minority

SHARE:  

Humas Unimal
Afina Ulfa, pegiat Creative Minority dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Malikussaleh. FOTO: IST.

Keberadaan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di berbagai kampus sekarang kian beragam untuk menampung passion mahasiswa di berbagai bidang. Tak jarang, karier mahasiswa di masa depan berawal dari kegiatan ekstrakurikuler di kampus, tanpa mengabaikan kegiatan akademis.

Semangat itulah yang mendorong Afina Ulfa untuk bergabung dalam Creative Minority (CM) sejak semester pertama menjadi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, pada 2018 lalu. Sejak masuk Kampus Unimal di Bukit Indah, Lhokseumawe, ia melihat ada sejumlah unit kegiatan mahasiswa yang mensosialisasikan kegiatan mereka.

“Saya langsung tertarik dengan Creative Minority karena visi dan misinya sesuai dengan semangat saya, apalagi kemudian berkenalan dengan beberapa orang hebat dari kegiatan Creative Minority,” ungkap gadis yang akrab disapa Ulfa, beberapa waktu lalu.        

Sejak bergabung dengan CM Unimal, Ulfa semakin bersemangat karena beberapa kegiatan yang mereka langsung menghadirikan tokoh nasional. Demikian juga dengan perlombaan yang mereka lakukan dalam skala nasional meski kemudian harus diundur untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.

Dunia tulis-menulis termasuk bidang yang disukai gadis kelahiran Lhoksukon, Aceh Utara, pada 29 Februari 2000 ini. Meski sejauh ini belum berhasil menerbitkan buku fiksi, setidaknya sebuah cerpennya berjudul “Hujan Terakhir” pernah masih dalam buku kumpulan cerpen ketika ia sekolah di Raudhatul Fuqara’ Lhoksukon.

“Sampai sekarang, menghasilkan sebuah buku tersendiri masih menjadi impian saya. Dengan semangat di CM Unimal, saya yakin impian itu akan terwujud. Apalagi di Unimal banyak dosen penulis,” tambah anak bungsu dari empat bersaudara tersebut.

Selain aktif di CM Unimal, Ulfa juga aktif sebagai Putra Putri Komunikasi Universitas Malikussaleh. Bahkan dia dinobatkan sebagai role model (panutan) bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi. “Dampaknya, saya harus menjadi sikap sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi. Filosofi saya mendengar dengan sabar, berbicara dengan bijaksana, berdiri dengan tegar,  bersikap dengan sederhana,” ujar Ulfa yang pernah juara debat antarjurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, pada 2019 lalu.

Bagi Ulfa, prestasi bukan hanya di bidang akademik dengan mendapatkan IPK tertentu, meski baginya prestasi itu tetap penting. “Namun seorang mahasiswa juga dituntut mereka keahlian di bidang tertentu dan memiliki kecerdasan soal,” tandas Ulfa.[]

[Sumber: Serambi Indonesia]


Berita Lainnya

Kirim Komentar