Sivitas Akademika Unimal Ziarah ke Makam Sultan Malikussaleh

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Universitas Malikussaleh bersama rombongannya ziarah ke makam Sultan Malikussaleh. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Rektor Universitas Malikussaleh bersama rombongannya berziarah ke makam Sultan Malikussaleh yang terletak di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Selasa (23/6/2020).

Pantauan Unimalnews, sekitar 30 pejabat dari Sivitas Akademika Unimal membacakan selawat (Samadiah) yang dipimpin oleh Alfian, serta doa dibacakan oleh Dr Damanhur di makam pendiri Kerajaan Samudera Pasai tersebut. Di sampingnya, ada juga makam Sultan Muhammad Malik Al Zahir atau Malikul Dhahir, anak laki-laki dari Malikussaleh yang memimpin pada tahun 1297-1326 M.

Usai membacakan doa bersama, selanjutnya sejarah singkat tentang Sultan Malikussaleh disampaikan oleh Prof A Hadi Arifin, "Malikussaleh merupakan sultan pertama kerajaan Islam pertama di Nusantara, yaitu Samudera Pasai. Ia memerintah mulai tahun 1267. Sultan Malikussaleh satu-satunya raja yang bisa membaca Al-quran pada abad 13 dahulu," kata Hadi Arifin.

Lanjutnya, Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Nazimuddin Al Kamil pada abad ke-13. Nazimuddin Al Kamil adalah seorang laksamana laut dari Mesir. Beliau diperintahkan pada tahun 1238 M untuk merebut Pelabuhan Kambayat di Gujarat yang tujuannya untuk  dijadikan tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur.

"Beliau mengangkat Meurah Silu sebagai Raja Pasai pertama. Setelah naik tahta Marah Silu berganti nama dan bergelar Sultan Malik As-Saleh. Masa akhir pemerintahan Sultan Malik As-Saleh sampai beliau wafat pada tahun 696 Hijriah atau 1297 Masehi," sebut Prof Hadi Arifin.

Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng dalam kesempatan itu mengatakan, saat ini nama Sultan Malikussaleh diabadikan sebagai Universitas Malikussaleh.

"Universitas Malikussaleh didirikan dengan mengambil nama besar Raja Kerajaan Samudera Pasai pertama, yang dilandasi pada semangat estafet kepemimpinan dan pembangunan melalui sifat kepeloporan, kedinamisan, serta patriotismenya Sultan Malikussaleh," kata Herman.

Rektor Herman mengungkapkan, semangat kepeloporan, kedinamisan, serta patriotisme Sultan Malikussaleh masih tetap terukir di sanubari dan menjadi pendorong perjuangan bangsa sampai saat ini. Latar belakang sejarah yang dijiwai oleh semangat itulah yang menjadi tumpuan harapan bagi generasi penerus yang dihasilkan oleh Universitas Malikussaleh.

"Unimal saat ini berusia 51 tahun, selain mengunjungi makam Sultan Malikussaleh, kami sebelumnya bersilaturrahim dengan para ulama di Aceh yang telah berjasa untuk penegerian Unimal pada tahun 2001 silam," kata Rektor Herman.

Usai mengunjungi Makam Sultan Malikussaleh, rombongan Unimal berziarah ke komplek makam Sultanah Putroe Nahrisyah yang merupakan puteri dari Sultan Zainal Abidin bin Ahmad bin Muhammad bin Al-Malik Ash-Shahih, wafat pada 831 H/ 1428 M. Makam tersebut  terletak di Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudera. Kemudian rombongan beranjak ke Museum Islam Samudera Pasai (Malikussaleh).[tmi]


Kirim Komentar