Lokakarya CDC Universitas Malikussaleh, Tracer Study Wajib Setiap Tahun

SHARE:  

Humas Unimal
Situasi Lokakarya Tracer Study yang dilakukan UPT Bina Karir dan Kewirausahaan (BKK) bekerja sama dengan Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud RI, Selasa (30/6/2020). Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Unit Pelaksana Teknis  Bina Karir dan Kewirausahaan (UPT BKK) Universitas Malikussaleh melaksanakan Lokakarya “Pengembangan Kuesioner Tracer Study di Universitas Malikussaleh”yang difasilitasi oleh Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama ACER Indonesia. Lokakarya ini dilaksanakan selama dua hari yaitu 30 Juni hingga 1 Juli 2020.

Kegiatan Lokakarya menghadirkan semua ketua prodi yang ada di lingkungan Universitas Malikussaleh. Lokakarya ini dibuka oleh Rektor Unimal, Dr Herman Fithra Asean Eng. Dalam sambutannya Rektor mengatakan bahwa saat ini Unimal sudah memiliki 46 program studi dan di dalam Forlap DIkti mahasiswa aktif terdaftar sebanyak 19 ribuan.

Unimal  saat ini sudah memiliki kampus di tiga daerah, yaitu Lhokseumawe, Aceh Utara dan Pidie. Rektor meminta kepada ketua prodi yang mengikuti lokakarya agar memanfaatkan semaksimal mungkin kegiatan lokakarya.

Kepala UPT BKK Unimal, Dr Sulaiman mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan lokakarya ini adalah  untuk membangun struktur kerja yang lebih jelas tentang kegiatankegiatan tracer study dalam pengembangan karir, unit bimbingan dan konseling dan seluruh unit di bawah universitas. Tujuan lain pelaksanaan lokakarya ini juga untuk memantapkan komitmen dari pimpinan universitas untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk tracer study, serta untuk memastikan kebutuhan fakultas dan program studi dapat diikutsertakan ke dalam instrumen tracer study di tingkat universitas.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Tim Career Development Center (CDC), Universitas Indonesia yaitu Ahmad Syafiq PhD dan Sandra Fikawati MPH. Ahmad Syafiq mengatakan bahwa Mendikbud, Nadiem Makarim, ketika meluncurkan Kampus Merdeka  pada tanggal 24 Januari 2020 mengatakan bahwa Tracer Study wajib dilakukan setiap tahun.

Pelaksanaan Tracer Study ini erat relevansinya dengan kurikulum dan akreditasi. Tracer Study harus dilaksanakan oleh seluruh perguruan tinggi  dan sistem nasional monitoring lulusan perlu terus diperkuat, ucap Syafiq.[ryn]


Kirim Komentar