BNN Lhokseumawe Ajak Generasi Milenial Berantas Narkoba

SHARE:  

Humas Unimal
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi menjadi pemateri di kegiatan PKKMB tahun 2020 Universitas malikussaleh. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi menjadi pemateri di kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 di Universitas Malikussaleh, Jumat (18/9/2020).

Dalam kesempatan itu, Fakhrurrozi menyampaikan,jumlah prevalensi penyalahguna narkotika yang begitu tinggi, mengakibatkan Indonesia menjadi negara sasaran pengedar gelap narkotika.

"Geografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah. Sistem penegakan hukum pun belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat narkoba," katanya saat menyampaikan materi secara virtual, di Aula Cut Meutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.

Menurutnya, Narkoba memiliki tiga sifat jahat yang dapat membelenggu pemakainya untuk menjadi budak setia. Ia tidak dapat meninggalkannya, selalu membutuhkannya, mencintainya melebihi siapapun.

Jelasnya, tiga sifat khas yang sangat berbahaya itu adalah habitual, adiktif dan toleran. Habitual adalah sifat pada Narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang, dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu (seeking). Sifat inilah yang menyebabkan pemakai Narkoba yang sudah pulih kelak bisa kambuh (relapse) dan memakai kembali. Perasaan kangen berat ingin memakai kembali disebabkan oleh kesan kenikmatan yang dalam bahasa gaul disebut nagih (sugest). Kedua, adiktif adalah sifat Narkoba yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat dihentikannya. Kemudian, toleran adalah sifat Narkoba yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan Narkoba dan menyesuaikan diri dengan Narkoba itu sehingga menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi. Bila dosisnya tidak dinaikkan, Narkoba itu akan bereaksi, tetapi malah membuat pemakainya mengalami sakaw.

"Penyalahgunaan obat-obatan terlarang ini makin marak terjadi. Sebagian besar dari pengguna narkoba tidak menyadari efek buruk yang menghantuinya. Mereka hanya tergoda merasakan kesenangan sesaat sebagai pelarian dari permasalahan hidup yang dihadapinya," sebutnya.

Lanjutnya, peran pemuda khususnya mahasiswa dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sangat diharapkan. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda memiliki andil besar untuk menjaga diri dan membantu pemerintah mengkampanyekan berbagai pengaruh buruk akibat penyalahgunaan narkotika.

"Sebagai penerus estafet bangsa, di pundak pemuda arah perjalanan bangsa ini dititipkan, anda sebagai pemuda hari ini, bertanggung jawab mengisi pembangunan dengan kreatifitas dan hal yang positif,” ujar Fakhrurrozi. [tmi]


Kirim Komentar