Garap Potensi Wisata di Aceh Utara, Antropologi Unimal Gelar FGD

SHARE:  

Humas Unimal
Focus Group Discussion (FGD) Prodi Antropologi di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Sabtu (21/11/2020). Foto; Ist

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Sebagai upaya meningkatkan potensi wisata di Kabupaten Aceh Utara, Prodi Antropologi Universitas Malikussaleh menggelar Focus Group Discusion (FGD) bersama dengan keuchik (kepala desa), pengelola wisata dan stakeholder lainnya, Sabtu (21/11/2020).

FGD ini bertemakan “ Perencanaan Dan Pengembangan Interkoneksi Tempat Wisata Serta Simulasi Potensi Dampaknya Secara Multi Aspek (Multiplier Effect) di Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara”. Kegiatan tersebut dibuka oleh   Ketua Prodi Antropologi Unimal, Abdullah Akhyar Nasution MSi dan dihadiri oleh dosen Prodi Antropologi yaitu Dr Ibrahim Chalid, Iromi Ilham MA, Ade Ikhsan Kamil MA. serta dari tokoh masyarakat antara lain, Muhibuddin (keuchik Lhok Jok) dan  T Anwar Keuchik (Saweuk).

Dalam sambutannya Abdullah Akhyar Nasution mengatakan bahwa  ada beberapa objek wisata di Kecamatan Kuta Makmur  yang memiliki nilai pesona dan layak dikembangkan serta menjadi salah satu nilai jual terhadap pengembangan ekonomi masyarakat seperti, Krueng Lhok Seulayang, Wisata Alu Gadong (Alga), Krueng Lhok Lahuda Desa Lhok Jok, Krueng Saweuk di Gampong Saweuk, Air Terjun Rayap, dan Blang Kolam.

Namun, keberadaan tempat-tempat wisata tersebut belum memberikan efek perekonomian yangmaksimal dan  luas terhadap masyarakat di masing-masing gampong dimaksdu, hal itu dikarenakan pengelolaan wisata masih bersifat perorangan dan parsial. Tidak hanya itu, sistem perencanaan dan pengelolaan informasi atas masing-masing objek wisata masih juga belum terbangun dengan baik.

“Diperlukan sebuah rencana meng-interkoneksi-kan semua objek wisata dalam satu perencanaan. Sehingga, diperlukan kesepahaman di antara pimpinan di masing-masing gampong dan para pengelola dalam mengelola  objek wisata sebagai satu kawasan wisata,” ujarnya. 

Menurut Akhyar, hal itu penting dikarenakan secara empiris, berbagai objek wisata tersebut menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara dalam mengisi waktu libur.

Sementara itu, dari keterangan Keuchik Gampong Lhok Jok dan Keuchik Gampong Saweuk, menyebutkan, bahwa masih banyak kekurangan berupa infrastruktur dan sarana penunjang lainnya di sebuah objek wisata sehingga menjadi kendala terhadap pengembangan destinasi wisata..

Selanjutnya, pada hari kedua pelaksanaan FGD dimaksud akan diberikan pelatihan kepada pemuda sadar wisata setempat, tentang “Pengelolaan Objek Wisata Menuju Desa Mandiri Wisata” yang akan disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unimal, Dr M Nazaruddin.

Dan akan dilanjutkan materi tentang “Peta Wisata dan Pengelolaan Informasi Objek Wisata di Kuta Makmur”, yang akan disampaikan oleh Abdullah Akhyar Nasution, serta materi tentang “Digitalisasi Pengelolaan Pemasaran Objek Wisata berbasis Media Sosial” yang akan disampaikan oleh Muchlis dan Awaluddin. (mgd)


Kirim Komentar