Ini Dua Program Kelompok 150 di Meunasah Meucat

SHARE:  

Humas Unimal
Membuat abon pepaya, salah satu program KKN Unimal Kelompok 150 di Gampong Meunasah Meucat, Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Foto:Ist

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Balik Kampung (KKN-BK) Kelompok 150 Universitas Malikussaleh melaksanakan pelatihan  membuat abon pepaya serta sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada warga Gampong Meunasah Meucat Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, beberapa waktu  lalu.   

Kegiatan pelatihan membuat abon papaya diikuti oleh para kaum ibu yang bertujuan untuk memberikan keterampilan mengolah buah pepaya menjadi produk bernilai jual tinggi kepada para ibu rumah tangga sehingga bisa menjadi sumber penghasilan  tambahan bagi keluarga.

Menurut Mauliza Yanti dari Prodi Agribisnis selaku penanggung jawab program kerja tersebut, pelatihan pembuatan abon pepaya perlu dilakukan karena selama ini banyak buah pepaya di rumah warga hanya dimanfaatkan sebagai sayuran atau dikonsumsi ketika matang. Hal ini disebabkan karena kurangnya keahlian mereka dalam mengolah buah pepaya menjadi suatu produk yang bernilai jual. “Abon pepaya memiliki peluang  bisnis besar karena di Gampong Meunasah Meucat sendiri belum ada yang mengolah pepaya menjadi cemilan, apalagi jika kemasannya dibuat semenarik mungkin” ungkap Mauliza kepada Unimalnews, Selasa (24/11/2020).

Sementara itu, untuk sosialisasi pencegahan Covid-19, pembuatan hand sanitizer alami dilakukan di rumah Khairuni yang merupakan salah satu anggota kelompok. Cairan pembersih tangan  tersebut kemudian dibagikan kepada santri Madrasah Tarbiyah Muslim di Gampong Meunasah Meucat setelah sebelumnya  dilakukan sosialisasi cara mencuci tangan yang benar. “Masih banyak anak-anak yang kurang peduli dengan kebersihan dan kesehatan pada masa new normal sekarang. Jadi kami berinisiatif untuk membuat hand sanitizer alami dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di pekarangan rumah warga, seperti daun sirih, lidah buaya dan jeruk nipis. Selain itu, anak-anak di sini belum banyak yang mengetahui bagaimana cara mencuci tangan dengan benar”, ujar Nurmalita selaku penanggung jawab kegiatan.

Selain Mauliza Yanti dan Nurmalita yang berasal dari Prodi Agribisnis dan Khairuni dari Prodi Teknik Informatika,  anggota kelompok 150 yang lain adalah Mauidhah dari Prodi Agroekoteknologi. Kelompok  ini dibimbing oleh dr Sri Wahyuni MSc sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL). [kur]

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar