Mahasiswa Magang Antropologi Unimal Laksanakan Sosialisasi Konsep Kebudayaan di Labura

SHARE:  

Humas Unimal
Della sedang mengajarkan tentang konsep kebudayaan di kelas SD di Labuhan Batu Utara. Foto : Ist

UNIMALNEWS | Aek Kanopan -  Kebudayaan pada saat ini hampir punah dalam pikiran anak-anak milenial. Salah satu penyebabnya adalah rasa malas dan  pengaruh gawai dalam kehidupan para remaja dan anak-anak. Banyak anak zaman sekarang lebih mengerti jenis-jenis game daripada jenis-jenis kebudayaan daerah.

Hal Itulah yang mendasari salah seorang mahasiswa Antropologi Universitas Malikussaleh (Unimal), Della Efriani Hasibuan melakukan sosialisasi kebudayaan di Sekolah Dasar Negeri 115458 Pangkalan Lunang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhan Batu Utara yang berakhir pada Senin (21/12/2020). Kegiatan ini merupakan program kegiatan magang yang dilakukan untuk melengkapi mata kuliah sebagai persyaratan menuju kelulusan.

Salah satu kegiatan adalah menonton bersama film mengenai kebudayaan-kebudayaan di Indonesia, termasuk dari Aceh, tempat Della menuntut ilmu. Sosialisasi konsep kebudayaan itu dilaksanakan tiga kali seminggu dengan waktu 2x60 menit. Kegiatan ini bertujuan mengajarkan dan mengenalkan kebudayaan pada siswa sekolah dasar. Adapun harapan dari kegiatan ini adalah menanamkan dalam pikiran anak-anak tentang kebudayaan-kebudayaan yang hampir hilang disebabkan lebih banyaknya waktu untuk bermain game daripada membaca buku pengetahuan.

Menurut Della hampir seluruh manusia anak-anak mulai menggandrungi peggunaan gawai.  Gawai atau gadget, salah satunya telepon genggam (handphone) digunakan bukan sekedar alat komunikasi, tapi bagi anak-anak fungsinya lebih banyak untuk bermain dan menonton youtube dan media sosial. “Mereka memanfaatkan gadget hanya sebagai sarana bermain, kurang bermanfaat untuk membaca informasi pengetahuan atau mengenal kebudayaan dalam negeri,” ungkapnya.

 “Ketika itu saya bertanya tentang tarian daerah Aceh kepada salah seorang siswa, tak ada yang mampu menjawab. Lalu saya ganti pertanyaan tentang pahlawan dalam salah satu jenis game, dengan sangat fasihnya mereka menyebutkan hero-hero tersebut. Sangat miris ketika anak sekolah dasar  lebih tahu tentang hero dalam game dari pada kebudayaan di Indonesia,” ujar Della Hasibuan

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari Aslamiah, SPd selaku kepala sekolah SD Negeri 115458 Pangkalan Lunang.  “Kegiatan ini mudah-mudahan dapat membuat anak- anak lebih rajin belajar dan mengenal lebih dalam kebudayaan-kebudayaan di Indonesia,” ucapnya. Aslamiah menaruh harapan kepada mahasiswa Universitas Malikussaleh khususny Prodi Antropologi agar dapat menanamkan nilai-nilai kebudayaan serta mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada anak-anak khususnya kepada mereka yang berada di daerah pedalaman.

Dosen pembimbing magang, Ade Ikhsan Kamil, MA mengharapkan mahasiswa yang mengikuti magang dapat membantu dalam menuntun siswa untuk kemajuan bangsa terutama dalam hal kebudayaan. “Program ini sangat bermanfaat, baik untuk siswa atau bagi mahasiswa yang melaksanakannya. Dengan sosialisasi ini siswa akan dapat mengetahui akan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia yang kaya akan keunikan dan keberagaman,” pungkasnya.


Kirim Komentar