KKN 04 Survei Teknologi Pompa Air Tanpa Listrik di Nisam Antara

SHARE:  

Humas Unimal
Rombongan KKN Tematik 04 yang berkunjung ke Gampong Blang Poroh, Kecamatan NIsam Antara melihat teknologi sumur bor. Foto : Ist.

UNIMALNEWS | Reuleut - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2021 Kelompok 04 Universitas Malikussaleh melakukan Kunjungan ke Teknologi pompa air (Ramfam) yang dikembangkan oleh kelompok tani dalam wadah Koperasi Tualang Lestari di Gampong Blang Poroh, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara. Pompa Air Tanpa Listrik itu mampu memenuhi kebutuhan air bersih terutama di pondok pesantren.

Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 04 yaitu Raja Muradi, Muntazami, dan Rahmat Bagus Solin dari Prodi Teknik Elektro, Milfa Arsyika Azzahra, Rania Annisa Nur Izzah, Ninda Husnul Khatimah, dan Nur Ayu Rahmadhani dari Prodi Psikologi. Mereka semua di bawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dr Yuziani, MSi.

Teknologi pompa air (Ramfam) yang dikembangkan kelompok tani dalam wadah Koperasi Tualang Lestari itu berhasil memenuhi kebutuhan air bersih untuk dua dayah. Dayah tersebut adalah Daarut Thalibin dengan jumlah santri 1.200 orang dan Pondok di Gampong Keutapang, Kecamatan Nisam dan Babut Thalibin jumlah santri 300 orang di Gampong Cot Mambung Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.

Selama ini dua dayah tersebut mengkonsumsi air tidak layak, karena air yang disedot melalui sumur bor berwarna kuning dan itu telah berlangsung puluhan tahun. Namun setelah ditemukan teknologi pompa air tanpa listrik itu, mampu memenuhi kebutuhan para santri dan airnya tidak pernah kering.

Bahkan tidak hanya untuk kebutuhan dayah, areal pertanian milik Koperasi Tualang Lestari seluas delapan hektar di Gampong Blang Poroh bersumber dari pompa tanpa listrik itu."Dulu untuk dayah membuat sumur bor bisa menghabiskan dana sekitar Rp20 juta sampai Rp35 juta, sedangkan jumlah sumur bor sebanyak 19 sumur. Alhamdulillah sekarang tidak lagi digunakan setelah ada pompa air tanpa listrik itu ada, " ungkap Ketua Koperasi Tualang Lestari, Taufik Helmi, Senin (1/10/2021).

Sumber air, kata Taufik berasal dari alur parit Blang Poroh dari pegunungan, sehingga airnya cukup jernih dan layak konsumsi. "Artinya tiga desa sudah teratasi untuk kebutuhan air bersih, bahkan hasil swadaya masyarakat berhasil menyalurkan pipa sepanjang 15 km ke kompleks dayah Daruut Thalibin, begitu juga untuk pesantren Babut Thalibin," jelasnya.

Adapun untuk kebutuhan air di kebun milik Koperasi Tualang Lestari juga teratasi. Luas areal sekitar delapan hektar yang ditanami berbagai tanaman dan perternakan sapi dan ayam, bahkan tempat penampungan air untuk disalurkan ke kawasan pertanian dimanfaatkan untuk budidaya ikan," urai Taufik [tkf].


Kirim Komentar