Aplikasi Bank Sampah Antarkan Mahasiswa Unimal Ikuti KBKM Tahun 2019

SHARE:  

Humas Unimal
Empat dari lima anggota Semanggi Merah yang merupakan mahasiswa Universitas Malikussaleh akan mengikuti Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) di Yogyakarta, 21-25 Juli 2019. FOTO ; IST

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Sekelompok Mahasiswa Universitas Malikussaleh yang menamakan diri mereka Semanggi Merah berhasil terpilih untuk mengikuti  Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM)tahun 2019  yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia. Kegiatan yang yang dipusatkan di Candi Prambanan Yogyakarta ini akan digelar pada tanggal 21-25 Juli 2019.

Mengutip dari laman resmi Kemdikbud, Kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda ini bermaksud untuk menjadi ruang inkubator yang mendorong lahirnya berbagai purwarupa (prototype) dan inisiatif sosial untuk memperkuat upaya pemajuan kebudayaan di berbagai daerah. Upaya pemajuan kebudayaan ini akan berbasis interaksi kreatif antar kaum muda sebagai garda-depan (avant-garde) dengan menggunakan pendekatan terpadu di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics).

Pada pergelaran KBKM tahun 2019 ini Universitas Malikussaleh berhasil meloloskan satu tim untuk bisa mengikutinya.  Tim ini bernama Semanggi Merah, yang terdiri dari 5 orang mahasiswa Teknik Informatika . Tim ini diketuai oleh Muhammad Hutomi, dan anggota tim lainnya adalah Yoga Pangestu, Saparudin, Azura Izmi Parapat dan Musila.

Muhammad Hutomi sebagai ketua tim menyampaikan kepada unimalnews bahwa lolosnya tim Semanggi Merah untuk bisa menjadi mengikuti kegiatan ini melewati seleksi yang sangat ketat. Dari 735 kelompok pendaftar hanya dipilih 133 tim yang berha hadir dan mengikuti KBKM ini. 133 tim ini nantinya akan terbagi ke dalam 4 kategori yakni purwarupa aplikasi, purwarupa fisik, aktivasi kajian dan aktivasi kegiatan. Semanggi Merah sendiri akan masuk dalam kategori purwarupa fisik, ujar Hutomi.

Adapun yang akan mereka presentasikan dalam KBKM nantinya adalah tentang Aplikasi Bank Sampah yang bisa didaur ulang. Hal ini terinspirasi karena mereka melihat banyaknya tumpukan sampah plastik yang ada di tepi pantai di Kota Lhokseumawe dan masihnya  kurangnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan yang terlihat dengan masih suka membuang sampah sembarangan. Aplikasi Bank sampah ini akan menjadikan sampah-sampah yang bisa didaur ulang akan memiliki nilai dan manfaat ekonomi, terang Hutomi.

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unimal Dr Baidhawi menyampaikan bahwa sepulang mahasiswa ini dari mengikuti KBKM di Yogyakarta akan mencoba mempresentasikan aplikasi  tersebut  ke Pemerintah Aceh  sehingga bisa diterapkan pelaksanaannya di Aceh. Kita akan membina supaya aplikasi mereka dapat hak paten, sehingga akan muncul mahasiswa-mahasiswa Universitas Malikussaleh yang  kreatif dan inovatif, pungkas Baidawi.[ryn]


Kirim Komentar