Mahasiswa Unimal Presentasikan Kopi Lanang Gayo dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah PENA 2019

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Universitas Malikussaleh sedang mempresentasikan Karya Ilmiahnya dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Pekan Kreatifitas dan Pemalaran mahasiswa (PENA) tahun 2019 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (28/9/2019). FOTO : IST

UNIMALNEWS | Solo – Tiga orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (FEB Unimal) terpilih menjadi salah satu untuk mempresentasikan karya tulis ilmiah dalam rangkaian kegiatan Pekan Kreatifitas dan Penalaran Mahasiswa (PENA) tahun 2019 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Ketiga orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan PENA 2019 itu berasal dari program studi Akuntansi FEB Unimal. Ketiganya adalah Hidyatullah, Hadi Tiara Mahdani dan Ayu Sri Wahyuni.

Menurut Hidayatullah yang akrab disapa Dayat, ada 10 (sepuluh) finalis yang terpilih untuk mempresentasikan karya ilmiah yang telah dibuat. Sepuluh finalis ini berasal dari berbagai pergurian tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari Pulau Sumatera ada 2 (dua) Universitas yang menjadi finalis yakni, Unimal dan Universitas Islam Riau (UIR).

Kegiatan PENA 2019 berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (28-29/9). Kegiatan PENA kali ini mengambil tema "Optimasi Peran Milenial dalam Terwujudnya SDGs di Era Revolusi Industri 4.0”.

Mahasiswa Unimal sendiri menyajikan karya yang berjudul "Kopi Lanang Gayo Sebagai Upaya Inovasi Oleh-Oleh Khas Gayo untuk Meningkatkan Pembangunan Berkelanjutan". Karya ilmiah ini merupakan upaya memperkenalkan dan mengembangkan produk baru dari jenis kopi arabika Gayo berbiji tunggal dan diharapkan mampu menjadi oleh-oleh khas Gayo yang berdampak pada meningkatnya pendapatan petani kopi sehingga pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.

Gagasan mengenai Kopi Lanang Gayo ini masih terbuka untuk dikembangkan, karena kopi biji tunggal masih jarang diproduksi dan langka di pasaran, sehingga memiliki potensi besar dan menjanjikan untuk dikembangkan menjadi produk baru di dataran tinggi Gayo, terang Dayat.[ryn]


Kirim Komentar