Teknologi Vertikultur Berdayakan Masyarakat Miskin Melalui Zakat Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Ketua Lembaga Amil Zakat Unimal Dr Damanhur dan Penyuluh Teknologi Veltikultur Dr. Laila Nazirah Sedang melakukan pelatihan kepada masyarakat yang menerima Amil Zakat Unimal. Foto: Bustami Ibrahim

SALAH satu kebahagian kita adalah dapat membantu atau menolong sesama, karena itu adalah impian semua orang untuk meraih amal baik dikemudian hari baik didunia maupun di akhirat nanti.

Bentuk amal kebaikan itu beragam yaitu mampu membuat atau menolong orang lain bahagia, membantu orang lain supaya bahagia bisa dilakukan dengan cara memberikan sebagaian rejeki kita kepada orang lain, membantu mengatasai masalah keuangan mereka, membantu kesulitan finansial orang lain atau membuat orang lain meraih keinginannnya.

Melakukan amal dengan cara membantu atau menolong sesama umat manusia akan memeberikan pengaruh positif bagi yang melakukan amalan tersebut.

Salah satu perogram itu dilakukan oleh Lembaga Amil zakat Universitas Malikussaleh dengan membuat pelatihan dan pengabdian masyarakat di Aula Kantor desa Uteunkot Kecamatan Muara Dua kota Lhokseumawe pada hari ini, Selasa (8/10/2019). "Model Distribusi Zakat Melalui Pemberdayaan Lahan Perkarangan Rumah Dengan Teknologi Vertikultur Guna Memenuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat" adalah tema untuk program itu.

Ketua Lembaga Amil Zakat Unimal Dr  Damanhur mengatakan Lembaga Amil zakat Universitas Malikussaleh telah beroperasi sejak tahun 2007 dan telah menyalurkan zakat secara produktif  lebih dari 1000 orang fakir miskin baik yang berada di lingkungan kampus atau kawasan sekitar kampus. Visi Lazmal menjadikan zakat bersih tumbuh dan berkembang. Sedangkan misinya adalah menciptakan lapangan kerja bagi fakir miskin dengan bantuan peralatan dan modal usaha secara produktif.

Menurutnya, Badan Amil Zakat Unimal dulu dikenal dengan (Bazmal) berdiri dari tahun 2006  berdasarkan SK Rektor nomor 759.UNIMAL.H/C/KEP/2006.  yang diinisiasi oleh Prof A Hadi Arifin selaku Rektor dan Prof. Dr. Apridar, SE, M. Si selaku Ketua LPPM pada waktu itu. Pada masa kepemimpinan Prof. Apridar sebagai Rektor terjadi perubahan organisasi zakat menjadi Lembaga Amil Zakat Unimal berdasarkan SK Rektor nomor 359/UN45/KP/2015.

Dalam menyalurkan zakat, lanjut Damanhur, Lazmal mempunyai beberapa tahapan yang dilewati. Pertama melakukan survey terhadap calon mustahik baik melalui key informan atau petugas meninjau langsung ke daerah yang menjadi target penyaluran. Kedua, setelah mempunyai data awal pihak Lazmal akan berkoordinasi dengan aparatur desa untuk mengidentivikasi calon mustahik, biasanya pertemuan tersebut dilakukan di meunasah atau kantor desa. Ketiga pihak Lazmal melaukan penyuluhan singkat mengenai motivasi usaha sebagai jihad dalam menjalani kehidupan, selain itu diberikan juga pelatihan singkat mengenai keuangan dasar untuk mengetahui pencataan laba dan rugi. Keempat pihak Lazmal bersama dengan mustahik membeli peralatan usaha secara bersama-sama, sehingga bantuan yang diberikan bukan dalam bentuk cash, hal ini untuk menghindari kegagalan dalam proses bantuan zakat.

"Jika bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai maka besar kemungkinan usaha yang diberikan tidak akan berhasil, apalagi tanpa diiringin dalam bentuk pendampingan. seolah-olah bantuan tersebut seperti hadiah dari pihak tertentu tanpa ada rasa tanggung jawab untuk dapat digunakan sesuka hati,"terang Dr Damanhur yang juga seorang dosen di Fakultas Ekonomi Unimal serta wakil ketua II Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Lhokseumawe.

Selanjutnya,  Damanhur menjelaskan langkah terakhir adalah Monitoring dan evaluasi, pihak lazmal akan mendatangi mustahik setiap bulan untuk mengutip tabungan yang menjadi indikator  dalam kesuksesan distribusi bantuan, selain tabungan eksistensi usaha juga merupakan salah satu indikator untuk melihat sukses atau tidaknya usaha yang dijalankan.

"Untuk tahap ini Lazmal bekerjasama dengan dosen fakultas pertanian untuk memberdayakan masyarakat miskin dalam bentuk budidaya tanaman pangan dengan Teknologi Verikultur. Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Vertikultur dilakukan oleh Dr Laila Nazirah MSc dibantu oleh beberapa mahasiswa FP Unimal,"tuturnya.

Harapan dari program ini, Tambah Damanhur, agar masyarakat mempunyai bahan yang dapat dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari, lebihan dari produksi dapat di jual di pasar bebas. Selain itu pihak desa dapat mengembangkan teknologi ini dengan memberdayakan dana desa dengan menciptakan produk unggulan untuk setiap desa, terlebih untuk warga miskin yang tidak memiliki lahan pertanaian.

"Selain itu kepada seluruh dosen Unimal juga sangat diharapkan kontribusinya untuk dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat baik dalam bentuk teknologi terapan atau pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga masyarakat miskin mempunyai pendapatan dan mempersempit jurang pemisah antara miskin dan kaya. pemberdayaan ini dapat dilakukan bagi masyarakat miskin di lingkungan kampus atau sekitarnya agar kampus tidak menjadi menara gading bagi masyarakat,"tutupnya. [Bustami Ibrahim]


Berita Lainnya

Kirim Komentar