Rektor Unimal Hadiri Seminar Penguatan PMMB Melalui Kalaborasi BUMN dan Institusi Pendidikan

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Universitas Malikussaleh Dr Herman Fithra bersama Ketua umum FHCI Herdy Harman. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Jakarta - Rektor Universitas Malikussaleh Dr Herman Fithra menghadiri seminar penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digelar oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di lantai sembilan Mandiri Assembly Hall Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).

Seminar tersebut sebagai bentuk dukungan atas kebijakan Presiden Republik Indonesia menuju Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia maju turut dihadiri oleh mahasiswa serta rektor dari 300 PTN/PTS dari seluruh Tanah Air dan 143 pimpinan perusahaan di bawah BUMN.

Rektor Unimal Dr Herman Fithra mengatakan Universitas Malikussaleh saat ini sudah mulai mengirim mahasiswa ke 26 perusahaan BUMN untuk mengikuti pendidikan magang selama enam bulan.

"Pada Batch pertama Tahun 2020 ada 120 mahasiswa yang sudah disebarkan untuk magang di 26 perusahaan dibawah BUMN,"kata Rektor Dr Herman Fithra.

Semetara Ketua umum FHCI Herdy Harman dalam kesempatan itu mengatakan PMMB dapat menjadi alternatif ajang pencarian putra-putri terbaik Indonesia untuk bergabung dan berkembang bersama BUMN. Sedangkan bagi PTN/PTS dan mahasiswa, program magang ini dapat membantu mengembangkan kurikulum dan kompetensi mahasiswa agar mampu bersaing di pasar global.Herdy menjelaskan PMMB dimulai sejak 2018 dan telah melibatkan lebih dari 16.500 mahasiswa.

"Saat ini, PMMB sudah ada empat angkatan. Satu angkatan pada 2018, dua angkatan di pada 2019 dan 2020 rencananya akan dua angkatan juga," ujar Herdy.

Herdy menyampaikan PMMB Batch I 2020 diikuti 4.608 mahasiswa dari 300 kampus di tanah air dan melibatkan 124 BUMN. Para mahasiswa yang mengikuti program ini merasakan pengalaman nyata magang di BUMN secara penuh selama minimal 6 bulan dan diakui sebanyak 18 – 23 SKS oleh PTN/PTS nya. Selain itu para mahasiswa ini juga mendapatkan uang saku bulanan dan sertifikat, baik sertifikat kompetensi maupun sertifikat industri.

Kata Herdy, landasan utama dari PMMB adalah Nota Kesepahaman antara Kemenperin, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemnaker, dan Kementerian BUMN pada 29 November 2016 tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Berbasis Kompetensi yang "Link and Match" dengan Industri.

"PMMB ini sejalan dengan program utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin untuk melanjutkan program pembangunan dengan tagline SDM Unggul, Indonesia Maju, dan juga kebijakan Kampus Merdeka yang diusung Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yakni kebijakan magang tiga semester di luar program studi," ucap Herdy.

Herdy berharap komitmen BUMN terhadap program ini juga dapat meningkat untuk mendukung dan melaksanakan PMMB lebih baik lagi sehingga akan tumbuh baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu, kata Herdy, dengan penguatan ini juga diharapkan dapat mendorong kebijakan Link and Match antara Perguruan Tinggi dengan dunia industri dapat terus berjalan sehingga pemberian sertifikat kompetensi semakin berkembang, terutama untuk program studi vokasi.

Kegiatan yang juga sebagai launching PMMB untuk tahun 2020 ini dibuka oleh Menteri BUMN  Erick Thohir dan dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim .[tmi]


Kirim Komentar