Menteri BUMN Kembangkan SDM Melalui Penguatan Program Magang Mahasiswa

SHARE:  

Humas Unimal
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Rektor Unimal Dr Herman Fithra (tengah), Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof Nizam (kanan), Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI) memberikan penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang diselenggarakan di Menara Mandiri Jakarta, Rabu (12/2).

Program penguatan PMMB BUMN tersebut diselenggarakan melalui kegiatan talkshow yang dihadiri oleh direksi dari 143 BUMN dan mahasiswa serta rektor dari 314 PTN/PTS dari seluruh Tanah Air.

Kegiatan yang juga sebagai launching PMMB untuk tahun 2020 ini dibuka Menteri BUMN  Erick Thohir dan dihadiri juga oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, berdasarkan data McKinsey yang menyebutkan bahwa 375 juta pekerja di dunia harus dilakukan reskilling dan retraining karena 50 persen pekerjaan yang ada hari ini akan terotomatisasi.

"Inilah salah satu alasan mengapa BUMN sebagai pelaku industri harus peka terhadap tantangan disrupsi ini dan menyusun program-program pengembangan SDM yang dapat menjawab tantangan tersebut dengan bekerja sama dengan Kemendikbud, Kementerian Tenaga Kerja, insititusi pendidikan, dan sektor swasta," ujar Erick.

Selama menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick ingin menyiapkan pondasi yang kuat,  salah satunya adalah dengan membangun sumber daya manusia, khususnya anak muda.

"Apa yang kami siapkan, bukan hanya untuk masa jabatan selama menjadi menteri saja, tetapi untuk bisa dilanjutkan lagi. Untuk masa depan," ucap Erick.

Menurut dia, tak hanya universitas, BUMN yang jumlahnya ratusan itu juga punya bisnis di luar usaha inti mereka. Misalnya BUMN rumah sakit ada 64 unit dan perhotelan ada 105 unit.

"Saya juga enggak mau BUMN jadi palugada alias 'apa lu mau, gue ada'. Jadi saya akan review apa bener BUMN perlu universitas? Karena bersaing di bisnisnya saja belum tentu survive, apalagi menjalankan sesuatu yang bukan bidangnya," kata Erick.

Erick khawatir kalau BUMN memiliki semua lini bisnis tapi tidak fokus pada bisnis intinya, bukan untung yang diraih. Kalau semua BUMN palugada, ditakutkan lapangan kerja yang dibuka tak banyak.

Karena itu, meskipun saat ini dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick ingin anak-anak muda tak hanya berharap pada BUMN. Dia ingin para penerus bangsa, termasuk mereka yang ikut magang dalam PMMB bisa menjadi pengusaha mandiri.

PMMB adalah program yang digagas Kementerian BUMN dan ratusan BUMN untuk membuka program magang dari berbagai universitas di Indonesia. Sejak dibuka pada 2018 lalu, sudah ada 16 ribu mahasiswa yang ikut PMMB.

"Saya ingin tak hanya didik mahasiswa sebagai profesional, tapi saya ingin mahasiswa jadi entrepreneur seperti saya sebelumnya. Sebab berapa pun jumlah BUMN yang dilakukan, penerapan tenaga kerja ya segitu-segitu aja. Tapi kalau jadi enterpreneur, lapangan kerja bisa meningkat," kata Erick.

Program magang ini mendapat sambutan yang positif dari berbagai pihak, baik dari Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) dan juga mahasiswa.[tmi]


Kirim Komentar