Dua Orang Mahasiswi FISIP Unimal Ikuti AYIMUN 2020

SHARE:  

Humas Unimal
Rabitah Tasya Amaliah Lubis mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi dan Malfa Thalita Mahasiswi Prodi Ilmu Politik Universitas Malikussaleh mengikuti AYIMUN 2020 di Kualalumpur, Malaysia (15-18/2). FOTO; IST

UNIMALNEWS | Kualalumpur – Dua orang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh berhasil menjadi delegasi dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) 2020 di Kualalumpur,  Malaysia. Adapun kedua mahasiswi tersebut adalah Rabitah Tasya Amaliah Lubis dari Prodi Ilmu Komunikasi dan Malfa Thalita dari Prodi Ilmu Politik.

Kedua mahasiswi tersebut bergabung bersama delegasi dari 51 negara lainnya untuk mengikuti rangkaian kegiatan AYIMUN 2020. Kegiatan yang diselenggarakan  oleh International Global Network ini berlangsung dari tanggal 15-18 Februari 2020 dan dipusatkan di Sunway Putra Hotel Kuala Lumpur.

Menurut Tasya Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) 2020 memiliki tujuan  mengakomodasi para pemuda di Asia untuk meningkatkan kemampuan diplomasi. Melalui kegiatan ini, delegasi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan public speaking,  membangun jaringan dan relasi, serta berpikir kritis.

Dalam kegiatan digelar juga simposium yang menghadirkan pembicara terkenal untuk berbagi pengalaman dan motivasi kepada seluruh delegasi. Beberapa diantaranya adalah Joachum Babo yang merupakan seorang diplomat dan Presiden United Nations Association Malaysia, perwakilan Australia High Commissioner, Rehhahn Tudball.

Sedangkan agenda utama dari AYIMUN ini adalah committe session yaitu setiap delegasi merepresentasikan negara yang ia dapat untuk berdiskusi  permasalahan terbaru tentang isu global terkini dan kontribusi pemuda di dalamnya untuk mewujudkan negara yang berdaulat. Ada enam topik yang didiskusikan di tiap komite. Enam komite tersebut adalah UNHRC (United Nations Human Rights Council), FAO (Food and Agriculture Organization), UNHCR (United Nations High Commissioner For Refugees), SOCHUM (Social, Cultural and Humanitarian Committee), WHO (World Health Organizations), and UNICEF(United Nation Children's Fund).

Para perwakilan delegasi mengadakan debat yang luas tentang topik area berdasarkan ketertarikan mereka yang mengharuskan untuk mencari suatu solusi atas masalah yang didiskusikan, tutup Tasya.[ryn]


Kirim Komentar