Mengintip Aktivitas Mahasiswa Selama Libur Tatap Muka

SHARE:  

Humas Unimal
Faizul Aulia, mahasiswa Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Foto: Ist

“Faizul Aulia Mengisinya Dengan Menulis Cerita Hidup”

UNIMALNEWS - Merebaknya wabah Covid-19 membuat aktivitas interaksi antar manusia berkurang. Bukan hanya aktivitas keseharian pada umumnya seperti pertemuan massa dikurangi, akan tetapi aktivitas belajar mengajar juga sama sekali tidak ada lagi pertemuan tatap muka.

Banyak kegiatan yang berhenti dan berkurang, sebagai salah satu upaya menghambat penyebaran virus mematikan tersebut, bahkan pemerintah mengeluarkan imbauan supaya aktivitas dikurangi, termasuk didalam dunia pendidikan. Pertemuan tatap mukapun dihentikan sementara hingga virus tersebut benar-benar dianggap hilang.

Mahasiswa dan juga peserta didik lainnya pun libur dari aktivitas keseharian mereka dalam mengunjungi kampus atau sekolah. Akhirnya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online melalui berbagai aplikasi yang dapat menjembatani pertemuan antara peserta didik dan pendidik.

Menarik untuk mengetahui keseharian peserta didik selama dihentikannya pertemuan tatap muka langsung tentang apa saja aktivitas mereka selama keadaan tidak normal tersebut.

Seperti, Faizul Aulia salah seorang mahasiswa semester VI Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, mengungkapkan, bahwa selama libur tatap muka, selain melakukan kegiatan sehari-hari didesanya juga melatih kemampuan menulisnya.

“ Selama tidak berlangsung kegiatan perkuliahan secara tatap muka langsung, saya lebih banyak mengisi waktu dengan menulis, supaya terbiasa menulis,” katanya singkat.

Menurutnya, selama tidak berlangsung kegiatan perkuliahan secara normal, begitu banyak waktu luang  baginya untuk mencoba memanfaatkan dengan mengasah kemampuan menulisnya. Apalagi keinginan untuk bisa menjadi penulis begitu mengebu-gebu dalam diirinya.

“ Saya sangat ingin menjadi penulis, maka saat-saat seperti ini, adalah kesempatan bagi saya untuk menajamkan kemampuan menulis dan mewujudkan keinginan agar dapat menulis dengan baik,”  ucap Faizul.

Bagi Faizul, menulis tidak hanya sekedar mencoret kata-kata diatas kertas akan tetapi harus mampu melahirkan dan mengungkapkan sesuatu yang terkandung didalamnya sehingga tulisan lebih menarik dan tidak hanya sekedar kata-kata namun miskin makna.

“ Selama libur inilah saya mencoba memanfaatkannya untuk lebih fokus belajar menulis menulis,” ulangnya lagi.

Mahasiswa kelahiran Pantee Gajah, Matang Glp. Dua, 27 November 1997 tersebut, mengungkapkan, untuk melatih kemampuannya menulis dirinya mencoba menulis tentang pengalaman kehidupan kesehariannya.

“ Saya masih belajar menulis, jadi paling mudah untuk mengingatkan dan mengungkapkan sesuatu menjadi sebuah karya tulis  adalah dengan menulis tentang diri sendiri dan pengalaman sehari-hari,” jelas Faizul.

Lanjutnya setelah dianggap menjadi sebuah tulisan dan menceritakan sesuatu secara panjang lebar, Faizul mengupload di beranda Facebooknya dan pada catatan hariannya.  Berbagai komentar dari teman-temannya dijadikannya sebagai umpan balik dalam belajar untuk memperbaiki apa saja yang dianggap masih kurang dari tulisannya.

Menarik untuk mengintip motivasi apa yang membuat Faizul mengisi masa luang libur tatap muka perkuliahan seperti saat ini dengan belajar menulis. Ternyata jauh dari lubuk hatinya yang dalam, ada keinginan besar dalam dirinya untuk bisa menulis.

“ Faizul ingin sekali mengarang buku.  Tapi, terkendala dalam hal menguasai konsep. Makanya dengan sering menulis dapat terbiasa dan akhirnya bisa,” ucapnya tulus. (Muchlis)


Berita Lainnya

Komentar

Kirim Komentar