Rektor Unimal: Aceh Masih “Seksi” di Sektor Migas

SHARE:  

Humas Unimal
MIGAS - Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fihtra, menjawab wartawan seputar masalah migas di Aceh di Aula Meurah Silue Kampus Lancang Garam, Lhokseumawe, Senin (8/4/2019). Foto: Ahmad Albastin.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fihtra, menyebutkan Aceh masih memiliki potensi besar di sektor migas sehingga mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu harus mendalami persoalan minyak dan gas.

Pernyataan itu disampaikan Herman Fihtra dalam menjawab wartawan seusai memberi sambutan kegiatan edukasi migas bagi mahasiswa dari Unimal, IAIN Lhokseumawe, dan Politeknik Negeri Lhokseumawe di Aula Meurah Silu, Senin (8/4/2019).

Menurut Herman Fithra, pascaberakhirnya eksplorasi gas di ladang Arun dan menjelang berakhirnya dana otonomi khusus pada 2027 mendatang, Aceh harus menggali potensi lain di sektor migas.

“Dari penjelasan SKK Migas dan BPMA, kita ketahui masih banyak cadangan migas di Aceh. Ada 12 wilayah kerja, dan sudah ada yang ke tahap pengeboran,” papar Herman.

Dia mengingatkan mahasiswa agar mempersiapkan kompetensi jika ingin mendapat peran dalam sektor migas di Aceh. Bukan hanya dari Prodi Perminyakan, tetapi juga dari berbagai disiplin ilmu sebab yang dibutuhkan tenaga kerja dari berbagai bidang.

Universitas Malikussaleh, lanjut Herman, sudah melakukan MoU dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) sejak 2016. Kegiatan edukasi dan sosialisasi tentang migas yang didukung Zaratex NV, Triangle Pase Inc, dan SKK Migas, merupakan salah satu tindaklanjut dari kerja sama tersebut. “Kita harapkan, eksplorasi migas di Aceh bisa menyerap tenaga kerja lokal,” pungkas Herman.[ayi]


Kirim Komentar