Tiga Dosen Unimal Menjadi Ketua KPPS-LN di Malaysia

SHARE:  

Humas Unimal
KPPSLN - Sejumlah dosen Universitas Malikussaleh menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di Malaysia, Minggu (14/4/2019). Foto: IST.

UNIMALNEWS | Kuala Lumpur – Semaraknya pemilihan umum dini di luar negeri juga terasa di Malaysia. Meskipun sempat terganggu oleh kasus “Bangi” dan “Kajang” pada pemilu dengan sistem pos yang terjadi beberapa hari lalu, pelaksanaan Pemilu serentak di Malaysia dilaksanakan pada Minggu, 14 April 2019 berjalan sukses.

Ada “kebisingan” akibat penyusutan TPS dari dari 255 menjadi 166, tapi pemilu yang berlangsung di Malaysia berjalan semarak. Dari sejumlah KPPSLN yang lulus pengumuman, beberapa orang yang terpilih berasal dari Unimal, bahkan menjadi ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPS-LN) di Malaysia, yaitu Teuku Kemal Fasya sebagai ketua KPPSLN 167 di Wisma Duta, Hafnidar ketua KPPSLN 59, dan Ikhyanuddin sebagai Ketua Kotak Suara Keliling (KSK) di Penang.

Penyusutan suara itu melahirkan masalah pada awalnya, karena membludaknya para pemilih terutama yang berasal dar luar Kuala Lumpur, sehingga akhirnya dibuka dua TPS baru yaitu 167 dan 168 di Wisma Duta.

Para anggota KPPS yang terpilih itu sebelumnya mengikuti bimbingan teknis di Hotel Intercontinental Kuala Lumpur pada 13 April 2019 dan di Paradice Hotel Pinang pada 11 Maret 2019. Bimbingan teknis singkat menjadi bekal untuk menjalankan peran sebagai panitia pemungutan suara.

Pantauan Unimalnews, pelaksanaan pemungutan suara berlangsung hingga malam hari, melewati batas waktu yang telah ditetapkan. Mengutip pernyataan salah seorang dosen FISIP, Bobby Rahman, proses pemilihan yang berlangsung hingga malam adalah demi mengakomodasi suara masyarakat yang bersemangat untuk memilih, bahkan ada yang telah antri sejak pagi hari.

Di antara dosen Unimal lain yang lulus sebagai KPPSLN ialah Teuku Muzafarsyah dari FISIP dan Juni Akhyar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. “Meskipun melelahkan dan menegangkan, karena banyaknya hambatan pada awal kerja, kami merasa gembira, karena berhasil menjalankan peran penting dalam keberangsungan demokrasi di Indonesia,” ungkap Juni, dosen bahasa Indonesia Unimal.

Setelah pemungutan suara, penghitungan akan dilaksanakan pada 17 April 2019 atau serentak dengan pemilihan di Indonesia.[tkf]

 

 

 

 

   

Kirim Komentar