Jurnalisme Modern untuk Tentara

SHARE:  

Humas Unimal
Dua dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh, Dwi Fitri MA dan Ayi Jufridar MSM, berfoto bersama Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro dan para peserta pelatihan jurnalistik di Mess Lilawangsa, Lhokseumawe, Rabu (7/4/2021). Foto: Penrem 011/LW.

MANAJEMEN informasi untuk membangun citra positif organisasi dengan mengoptimalkan teknologi, sekarang menjadi aspek penting bagi banyak organisasi, termasuk militer. Upaya membangun citra positif itu menuntut adanya kemampuan dalam bidang komunikasi, jurnalistik, wawasan, serta penguasaan teknologi digital.

Inilah syarat yang sering kali belum dipenuhi dalam sebuah organisasi. Tidak semua organisasi memiliki sumber daya seperti disyaratkan di atas. Untuk itulah, Korem 011/Lilawangsa memandang penting memberikan penataran jurnalistme modern bagi prajurit yang bertugas di bagian penerangan di setiap Kodim. Kemajuan teknologi digital dan perkembangan media sosial harus dimanfaatkan untuk memperkuat sinergitas TNI dengan rakyat. 

“Banyak kegiatan di wilayah Korem 011/Lilawangsa yang layak diketahui publik. Tapi terkadang tidak disampaikan ke kawan-kawan media karena tentara belum mampu menulis dengan standar jurnalistik,” ungkap Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf  Sumirating Baskoro, Rabu (7/4/2021).

Menurutnya,  pemberitaan mengenai kegiatan Korem dan Kodim bukan hanya untuk pencitraan TNI AD di mata masyarakat, akan tetapi memberikan informasi yang akurat dan  nyata yang dilakukan para prajurit TNI khususnya di jajaran Korem 011/Lilawangsa. Untuk meningkatkan kemampuan menulis produk jurnalistik itulah, sebanyak 20 prajurit dari sembilan Kodim di wilayah Korem 011/Lilawangsa mengikuti pelatihan selama tiga hari, 6-8 April 2021, di Mess Lilawangsa, Lhokseumawe.

Menurut Danrem, posisi Penerangan Korem 011/Lilawangsa berperan dalam menyediakan dan menyiarkan informasi berbagai kegiatan TNI dalam berbagai bidang, bukan hanya operasi militer. Dalam mewujudkan ketahanan pangan pun, prajurit juga berperan mendampingi petani.

Penataran jurnalistik tersebut menghadirkan tiga narasumber masing-masing Dwi Fitri MA dan Ayi Jufridar MSM dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh serta M Nasier Husein, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe sekaligus wartawan SCTV. Dwi memaparkan dengan upaya membangun citra positif dengan memanfaatkan media sosial.

Sedangkan Ayi Jufridar memaparkan tentang teknik menulis rilis dan bermitra dengan media. “Bukan hanya teori, para peserta juga langsung praktek tentang menulis rilis sekaligus editingnya,” ujar Ayi Jufridar yang juga mantan wartawan di Serambi Indonesia dan beberapa media lainnya.

Menurut Dwi Fitri, pengelolaan informasi di Kodim dan Korem 011/Lilawangsa sudah bagus. Ini terbukti dari informasi kegiatan yang dipublikasikan melalui akun media sosial. “Beberapa Kodim juga sudah memiliki portal berita sendiri,” ujar Dwi Fitri.   

Sementara Nasier Husein mengajarkan tentang teknik pengambilan foto dan video kepada 20 peserta. Tidak hanya mengajarkan teori, Nasier juga mengajarkan praktek kepada tentara. Dengan kamera SLR, para peserta diminta mengambil foto dan video kemudian mengunggahnya kepada berbagai media sosial.

“Pekerjaan seperti ini harus disukai dulu agar tidak menjadi beban. Kalau memang tidak suka memegang kamera, baiknya minta dipindahkan ke bagian lain yang lebih sesuai,” ujar Nasier yang langsung menilai hasil rekaman para peserta.

Kolonel Baskoro mengharapkan penataran tersebut bisa meningkatkan kemampuan jurnalistik para peserta dan mampu mempraktekkan kemampuan tersebut dalam tugas-tugas penerangan di Korem dan Korem.

“Gunakan kesempatan ini sebagai wahana untuk menempa diri, memperluas pengetahuan, dan menukar pengetahuan serta pengalaman antarpeserta maupun dengan pemateri,” harapnya. [Kurniawati]

Baca Juga: Mengasah Bakat Jurnalistik Sejak SMA


Berita Lainnya

Kirim Komentar