Himako X LDF Al-Fawaz Unimal Gelar Kajian Kerohanian

SHARE:  

Humas Unimal
Himako X LDF Al-Fawaz Unimal Gelar Kajian Kerohanian. Foto: ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe- Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himako) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh melaksanakan Kajian kerohanian X Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Al-Fawaz dengan tema “Sebarkan Walau Satu Ayat: Peran Generasi Milenial Dalam Mengoptimalkan Media Komunikasi Untuk Kemajuan Dakwah” yang dilaksanakan secara online melalui Google Meet, Sabtu(25/92021).

Ketua panitia, Ricky Albe Nanda mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan dalam kesuksesan acara tersebut.  “Saya berharap acara kajian Himako X LDF Al-Fawaz mendapat keberkahan untuk semua pihak,” katanya.

Selanjutnya, Ketua Himako, Sendi Febrianto mengatakan, kemajuan media haruslah menjadi wadah dan sarana untuk lebih meningkatkan dakwah, jangan sampai sebaliknya. Seperti yang biasa kita lihat bahwa kemajuan teknologi saat ini membuat semua kalangan terlebih kaum milenial mudah terpengaruh.

“Kita harus bentengi diri dengan keimanan agar terhindar dari berbagai pengaruh buruk yang disebabkan oleh platform media sosial saat ini. Saya berharap kalangan milenial saat ini menjadi pelopor kegiatan dakwah, sehingga berbagai kebaikan dapat tersebar luas ke berbagai kalangan”ungkapnya.

Sekjen LDF Al-Fawaz, Fresh Galuh menyampaikan,  kolaborasi antara ldf dan himako menjadi salah satu hal yang luar biasa. Hal ini Juga bisa memperkuat ikatan antara kedua lembaga, sehingga kedepannya bisa bekerja sama dengan baik dalam membangun semangat berorganisasi dan kreativitas mahasiswa.

Kajian kerohanian tersebut menghadirkan seorang pemateri yakni Cut Ade Musfira yang merupakan alumni Unimal angkatan 2016.

Dalam kesempatan tersebut, Cut Ade Musfira memaparkan, semua insan yang ada di muka bumi memiliki kewajiban tiap dirinya untuk berdakwah menyampaikan Kalam Allah, dan punya kewajiban mengajak sesama untuk melakukan kebaikan.

“Rasulullah bersabda siapa saja yang mendapat hidayah karena engkau maka lebih baik bagimu daripada seekor unta merah.Tanamkan motivasi, bahwa Allah akan menghargai setiap usaha kita sekecil apapun aksi kita,” jelasnya.

Menurut Cut Ade, aplikasi Tiktok, WhatsApp, Snack Video, Instagram , Twitter, banyak sekali konten yang dapat merusak karakter. Sehingga tak menutup kemungkinan generasi selanjutnya akan menjadi rusak dikarenakan konten negatif yang tersebar begitu banyak dan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

“Sehingga tugas kita adalah bagaimana cara kita lebih menggiatkan konten-konten yang mengajak pada kebaikan,”imbuhnya.[tmi]


Kirim Komentar