Berawal dari Hobi, Ade Kembangkan Doodle Art melalui Usaha Doodle Gemoy

SHARE:  

Humas Unimal
Berawal dari Hobi, Ade Kembangkan Doodle Art melalui Usaha Doodle Gemoy. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS - Ade Malahayati mahasiswa dari Prodi Administrasi Publik yang memiliki karya kreatif yaitu Doodle Art yang merupakan salah satu bidang seni kreatif yang digemari anak muda.

Dengan karyanya itu Ade Malahayati berhasil lulus di Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Malikussaleh tahun 2021 yang beranggotakan Irma Satrina Br.Purba mahasiswa Prodi Administrasi Publik, dan Cindi Febriani mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ade dan kawan-kawannya dibimbing oleh Risna Dewi MSP dalam menjalankan usahanya itu.

Ade Malahayati  membuat Doodle Art dengan cara menggambar seperti corat-mencoret, tetapi bisa menghasilkan karya yang menarik dan artistik. Karya-karya Doodle Art menampilkan bentuk-bentuk yang menyenangkan, dibuat atas dasar spontanitas yang imajinatif, karya karyanya tampil dengan warna yang cerah, bentuknya pun tidak memiliki patokan-patokan khusus seperti proporsi dan komposisi tertentu, namun lebih pada citra-citra spontanitas yang menyenangkan.

“Kami  memilih membangun usaha ini karena kami ingin menciptakan suatu keunikkan yang berbeda dari usaha yang lainnya, karena industri saat ini belum ada yang dapat memberikan produk berbentuk doodle art, sehingga kami berkeinginan besar untuk dapat mengembangkan usaha Doodle Gemoy,” kata Ade saat ditemui Unimalnews di Bazar PMW Universitas Malikussaleh yang dilaksanakan di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Selasa (15/12/2021).

Ade menyebutkan, bisnis pembuatan Doodle Gemoy masih sangat memungkinkan tanpa merusak keseimbangan pasar yang sudah ada. Seperti pribahasa yang mengatakan “pekerjaan terbaik adalah hobi yang dibayar”.

Dengan ini kami hadir untuk memberikan sebuah produk dan inovasi seni doodle dalam berbagai bentuk yang dapat memanjakan mata pelanggan dengan produk yang lebih menarik, yang siap digunakan untuk kebutuhan dengan sistem pemesanan yang mudah dan bisa dilakukan dimana saja dengan menggunakan cepatnya akses internet menggunakan sosial media. Usaha doodle gemoy ini mengunggulkan pelayanan terhadap pelanggan, yaitu kemasan yang menarik dan kemudahan pemesanan,” jelas Ade.

Ade sudah menekuni usaha Doodle Gemoy sejak duduk dibangku SMA tahun 2018, awalnya   berdiri  di Kota Binjai, Sumatera Utara. Ide usaha ini berawal dari hobi dan kesukaan mencoret gambar secara acak tanpa konsep dan rasa keingintahuan untuk mengembangkan seni gambar dibidang  Doodle Art. Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstract, ada yang tidak bermakna dan juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik. Pada awalnya karya doodle gemoy hanya ditawarkan dari mulut ke mulut  saja seperti dari teman ke teman. Ternyata banyak yang memberi respon positif, dan peminatnya bertambah luas. Dari sinilah kami terpikir  kenapa tidak dikembangkan dan coba ditawarkan melalui sosial media seperti, WhatsApp, facebook, dan instagram.

Menurutnya, Doodle  Gemoy itu menjadi sarana berkarya dan berkreatifitas yang murah lagi meriah, produk  dari Doodle Gemoy terdiri dari 3 jenis produk seperti Frame Gemoy, Art Gemoy dan Totebag Gemoy. Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan Doodle Gemoy adalah pensil, pen cair,  penggaris, cat warna, bingkai foto dan kertas HVS, dan totebag polos. Target utama untuk sasaran konsumen adalah mahasiswa, strategi pemasaran dari doodle gemoy ini sudah dimulai melalui terjun ke lapangan, seperti menyebarkan brosur penerimaan open order doodle gemoy, bahkan doodle gemoy juga sudah dipromosikan melalui sosial media berupa instagram,whatsapp, facebook, media lainnya.

Keunikan dari produk ini merupakan hasil dari coretan tangan, namun dapat menghasilkan karya yang indah sehingga banyak peminatnya, harga yang ditawarkan juga masih sangat terjangkau untuk semua kalangan. Lokasi pemasarannya dilakukan disekitar Lhokseumawe-Aceh Utara khsusunya di Universitas Malikussaleh, karna target sasaran kami adalah mahasiswa yang berada disekitaran ini. Harga yang ditawarkan sangatlah terjangkau yang pas dengan isi kantong para mahasiswa. Kisaran harga doodle gemoy Rp. 40.000- Rp.150.000. Namun, harga disesuaikan dengan ukuran produk dan kerumitan Doodle.

“Selain berjualan Doodle Gemoy saya juga sering mengikuti kompetisi doodle art, alhamdulilah dalam  mengikuti beberapa  kompetisi  Doodle Gemoy mendapatkan kepercayaan untuk menjuarai (juara 1) kompetisi membuat sketsa doodle dan juga dipercayakan menjuarai (juara 1) dalam kompetisi doodle hari kemerdekaan dan juga nominasi terbaik lomba desain motif Lhokseumawe, walaupun hal ini masih pemula di dunia perlombaan tetapi saya mendapatkan kesempatan yang luar biasa yang tidak pernah terfikirkan, dan dengan hal ini membuat saya lebih semangat dan percaya diri lagi dalam mengembangkan bakat seni doodle art,” urai Ade.[Bustami Ibrahim]


Berita Lainnya

Kirim Komentar