Karya Terakhir Mahasiswa Kelompok 28 untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompok 28 di Gampong Geulumpang Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, membuat tong sampah berbahan bambu sebagai bagian untuk mendukung kebersihan lingkungan. Foto: Ist.

MAHASISWA Universitas Malikussaleh yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Geulumpang Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, membuat program kebersihan desa melalui budaya membuang sampah pada tempatnya. Selain mendukung membudayakan kebersihan, kegiatan itu juga menjadi peluang bisnis dengan menjual tong salah berbahan bambu.

Mahasiswa dari Kelompok 28 menyerahkan dua contoh tong sampah kepada kepala Desa Geulumpang, Muksin, Jumat (15/7/2022). Penyerahan tong smpah itu juga disaksikan masyarakat setempat yang selama sebulan ini mendukung seluruh program dan kegiatan mahasiswa.

Seorang mahasiswa anggota Kelompok 28, Nur Azizah, menjelaskan peluang bisnis tong sampah dari bambu sangat prospektif  mengingat bahan baku mudah diperoleh di sekitarnya. Kesadaran akan lingkungan yang bersih, membuat peluang bisnis ini semakin terbuka. “Bambu juga bahan yang ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan plastik yang dijual di pasaran,” ujar Azizah.

Kegiatan itu mereka lakukan mulai dengan mencari bahan dasar bambu yang mudah diperoleh di sekitarnya. Mereka memilih bambu yang sudah kering sehingga lebih tahan lama dan tidak akan berubah bentuknya. Bambu tersebut kemudian mereka potong sesuai kebutuhan dan ukuran. Setelah itu, tong sampah dari bahan bambu siap dibentuk sesuai dengan selera.

Tong sampah tersebut mereka buat dengan bentuk sederhana. Kebetulan dalam Kelompok 28 terdapat dua mahasiswa Teknik Arsitektur, Neysa Ardelia Limbong dan Fala Foenna yang terbiasa dengan berbagai rancangan. Namun, bentuk tong sampah tersebut mereka buat dengan bantuk sederhana mengingat waktu yang sangat terbatas. “Kami hanya punya waktu empat hari menyelesaikan tong sampah itu,” tambah Neysa.

Kepala Gampong Geulumpang,  Muksin, mengatakan yang menjadi salah satu permasalahan utama di desa mereka adalah kesadaran membuang dan memilah sampah masih cukup kurang baik, sehingga sering juga setiap tahunnya desa tersebut tergenang dengan air hujan dan sampai mengakibatkan banjir bandang. “Jadi kerja mahasiswa ini sangat sesuai untuk membangkitkan kembali kesadaran warga memilah sampah dan membuang pada tempat yang sudah disediakan,” ujar Muksin.

Tidak hanya membuat tong sampah, para mahasiswa juga memberikan  informasi tentang cara memilah sampah yang baik dan benar, dan tersedia dalan dua jenis tempat sampah, seperti sampah organik dan anonganik.

Dengan pembuatan tempat sampah, mahasiswa mengharapkan bisa membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mahasiswa KKN Kelompok 28 Universitas Malikussaleh, mengajak masyarakat Desa Meunasah Geulumpang untuk peduli lingkungan dengan membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan di balai desa. “Tak hanya itu, kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” tambah Ketua Kelompok 28, Aan Ariski.

Selain Aan Ariski (Pendidikan Vokasional Teknik Mesin) dan Nur Azizah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Kelompok 28 beranggotakan Izzayati Ramadhani (Pendidikan Kimia), Cut Riska Faiza (Pendidikan Fisika), Neysa Ardelia Limbong (Arsitektur), Syafwani Sadanta Capah (Pendidikan Matematika), Mauzirul Arif ( Teknik Mesin),  Muhammad Syawali (Teknik Sipil), Nadia Maulida (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), dan Fala Foenna (Teknik Arsitektur). Kelompok 28 tersebut berada dalam bimbingan Jufridar MSM, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. [Ayi Jufridar]

Baca juga: Aneka Lomba Digelar Kelompok 28 Menjelang Penarikan


Kirim Komentar