Angka Stunting Masih Tinggi, Mahasiswa Sosialisasi Pencegahan ke Desa

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Malikussaleh melakukan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat Desa Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, belum lama ini. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Tingginya angka kontet (stunting) di Aceh mendorong mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Malikussaleh melakukan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat Desa Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.

Ketua Kelompok 3, Rizky Febri Anggi Ritonga, mengatakan dalam sosialisasi ke desa tersebut para mahasiswa menyampaikan materi tentang beberapa upaya pencegahan stunting yang bisa dilakukan masyarakat. Materi ini disampaikan sebagai bentuk penanganan untuk mengetahui penyebab dan tanggapan masyarakat dalam masalah stunting tersebut.

“Kami menyampaikan materi dengan cara mengumpulkan dan mendekatkan diri dengan semua elemen masyarakat dan mencoba mengambil perhatian mereka. Kemudian mereka menyampaikannya dengan cara mengingatkan pentingnya  menjaga 1000 hari pertama kehidupan anak terhitung dari masa janin  agar terhindar dari terjadinya stunting pada anak-anak di Indonesia khususnya di Aceh,” papar Rizky dalam sosialisasi tersebut, Jumat (12/12/2022). 

Kontet merupakan kondisi balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usianya. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.

Kontet memiliki dampak jangka pendek hingga jangka panjang salah satunya peningkatan angka kematian dan penyakit. Selain itu, kontet juga dapat berefek pada perkembangan anak yang buruk dan gangguan kapasitas belajar, peningkatan risiko infeksi serta penyakit tidak menular. Efek risiko tersebut berpengaruh pada tumbuh kembang anak di masa depan. “Makanya penting dilakukan pencegahan stunting sejak awal masa kehidupan,” lanjut Rizky.

Secara nasional masalah stunting di Indonesia dapat dikatakan kronis. Berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Provinsi Aceh termasuk tinggi karena berada di peringkat ketiga nasional, setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat.

Dengan dilakukannya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat mendapatkan edukasi dan memahami penyebab dan cara pencegahannya untuk menekan peningkatan prevalensi stunting pada anak,” tambah Liza Maulia, anggota Kelompok 3.

Dosen pengampu mata kuliah,  Ade Ikhsan Kamil M.A, berharap Kelompok 3 dapat memberikan kesan yang baik pada masyarakat Desa Padang Sakti dalam pembelajaran pemberdayaan masyarakat. “Sosialisasi ini diharapkan menjadi ajang silaturahim mahasiswa dengan masyarakat lingkungan, selain memberikan manfaat bagi masyarakat untuk pencegahan stunting,” ujarnya.

Kelompok 3 mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Malikussaleh terdiri dari Rizky Febri Anggi Ritonga, Handayani, Munarisma, Liza Maulia, Lidya Beru Tarigan, Mauliza, Sinta Wulandari, Rabi Aula, Shintia, Eka Astria, Icha Rizki Putri, dan Cut Maulia. [ayi]

 


Kirim Komentar