Kolaborasi Internasional Lestarikan Warisan Samudra Pasai

SHARE:  

Humas Unimal
Kolaborasi Internasional Lestarikan Warisan Samudra Pasai. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Aceh Utara - Universitas Malikussaleh, Universiti Tun Abdul Razak (Unirazak) Malaysia dan Center for Information of Sumatra-Pasai Heritage (Cisah) berkolaborasi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat internasional selama dua hari di Komplek Makam Sultan Malikussaleh, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.

Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, Sabtu (24/5/2025), kegiatan itu mengusung tema "Collaborative Governance in Heritage Preservation", yang menjadi bagian dari sinergi akademisi lintas negara untuk melestarikan situs bersejarah Islam pertama di Asia Tenggara serta mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan sejarah Samudra Pasai oleh Sukarna Putra, peneliti dari Cisah, yang dilanjutkan dengan kegiatan Meuseuraya atau gotong royong membersihkan kawasan makam Sultan Malikussaleh. 

Aksi ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta para pegiat budaya dari ketiga institusi.

“Ini adalah langkah konkret kolaborasi akademik dalam upaya pelestarian sejarah lokal yang memiliki nilai internasional,” ujar Nazaruddin, ketua pelaksana yang juga merupakan dosen aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unimal. 

Ia juga menekankan pentingnya mengenalkan situs bersejarah seperti Samudra Pasai kepada generasi muda sebagai pusat awal peradaban Islam di Nusantara.

Dalam kegiatan itu, Cisah turut memfasilitasi proses konservasi nisan kuno, dokumentasi digital artefak, hingga pembacaan inskripsi nisan menggunakan pendekatan ilmiah dan riset sejarah.

"Pelibatan akademisi dalam kegiatan ini membawa pendekatan sistematis dan berbasis penelitian yang sangat penting dalam pelestarian budaya. Pendekatan akademik menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan warisan sejarah," pungkas Sukarna Putra dari Cisah.

Setelah kegiatan utama di situs sejarah, peserta dari Unirazak melanjutkan program Keluarga Angkat dengan tinggal bersama masyarakat di Gampong Pulo, Kecamatan Syamtalira Aron. 

Selain itu, tim kolaborasi juga mengunjungi Gampong Pande di Kecamatan Tanah Pasir, yang dikenal sebagai sentra pengrajin besi tradisional. 

Program ini menjadi bagian dari pertukaran budaya dan pembelajaran sosial secara langsung antara peserta dan masyarakat lokal. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar