UNIMALNEWS | Reuleut– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh Angkatan XXXVII Kelompok 8 menggelar kegiatan psikoedukasi bertema pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di SD Negeri 11 Muara Batu, Gampong Reuleut Barat, Aceh Utara, pada Selasa (22/07/2025).

Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan menyasar siswa-siswi kelas 1 SD. Para mahasiswa memberikan edukasi seputar bagian tubuh mana saja yang tergolong pribadi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, serta bagaimana cara merespons secara tepat apabila menghadapi situasi yang mengarah pada kekerasan atau pelecehan.

"Kami ingin membekali anak-anak sejak usia dini dengan pemahaman dasar mengenai perlindungan diri. Salah satunya dengan mengajarkan mereka untuk berani berkata 'tidak' ketika merasa tidak nyaman,” kata Ayu Wulandari selaku pemateri utama dari Kelompok 8 KKN-PPM Unimal.

Penyampaian materi dilakukan dengan pendekatan menyenangkan agar mudah dicerna oleh anak-anak. Ayu mengemas edukasi tersebut melalui lagu-lagu sederhana yang diiringi gerakan tubuh, sehingga para siswa tampak antusias dan aktif mengikuti sesi sosialisasi dari awal hingga akhir.

Menurut Ayu, kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak masih menjadi fenomena serius yang bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, tanpa memandang usia. Karena itu, penting bagi anak-anak untuk dikenalkan pada konsep perlindungan diri dan langkah pencegahannya sejak dini.

“Program ini bertujuan membekali anak dengan informasi, pemahaman, serta keterampilan psikologis dalam menghadapi dan mencegah kemungkinan terjadinya kekerasan seksual. Kami berharap edukasi ini bisa menjadi langkah awal bagi perlindungan anak yang lebih komprehensif,” tambah Ayu.

Kepala Sekolah SD Negeri 11 Muara Batu, Bapak Usman, menyambut baik kegiatan tersebut dan memberikan dukungan penuh terhadap program kerja mahasiswa KKN-PPM. “Semoga program ini berjalan lancar dan membawa manfaat bagi anak-anak kami,” ujarnya.

Kegiatan ini juga melibatkan seluruh anggota Kelompok 8 KKN-PPM yang berperan aktif dalam mendampingi siswa dan menjaga suasana tetap kondusif. Kolaborasi antaranggota membuat sesi psikoedukasi berjalan lancar dan penuh keceriaan.

“Kami memiliki harapan besar bahwa setiap kegiatan yang kami jalankan, termasuk edukasi ini, bisa memberikan dampak positif dan membekas di hati anak-anak. Mereka perlu tahu bahwa mereka berhak merasa aman, dan tahu cara menjaga diri,” tutup Ayu.[]