UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh menggelar kuliah umum secara daring dengan mengundang Rayenda Khresna Brahmana PhD dari Universiti Malaysia Serawak (Unimas).

Dalam kuliah umum yang berlangsung secara daring, Sabtu (10/10/2020) tersebut, Rayenda menyebutkan kemajuan teknologi telah mengubah pola belajar.  Pola transfer ilmu pengetahuan telah mengalami evolusi dengan adanya teknologi sehingga tenaga pengajar menjalankan fungsi-fungsi seperti content creator. Namun, dalam penerapannya, perubahan tersebut menimbulkan sejumlah masalah.  

Masalah tersebut terjadi antara akibat teknologi yang belum merata, orang tua anak didik yang tidak memahami teknologi, serta proses adaptasi yang masih membutuhkan waktu. Untuk itu, dibutuhkan kesiapan mental dosen dan mahasiswa dalam menyikapi perubahan tersebut, sebut Rayenda dalam kuliah umum yang dipandu Widyana Verawaty Siregar PhD.

Kuliah umum PPIM dibuka Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Dr Hendra Raza yang mengingatkan kegiatan tersebut harus tetap terlaksana di masa pandemi.

Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Jullimursyida PhD yang juga menjadi pemateri memaparkan sejumlah langkah yang diambil Unimal dalam menggelar perkuliahan daring agar bisa memberikan hasil maksimal. Jullimursyida mengaku tidak semua masalah bisa diselesaikan kampus karena ada kendala lain yang berada di luar kewenangan kampus, seperti tersedianya jaringan internet yang belum merata di semua daerah.

Ketua PPIM FEB Unimal, Dr Marbawi, menyebutkan kuliah umum tersebut digelar sesuai dengan kondisi sekarang di mana semua perguruan tinggi menggelar perkuliahan daring menyusul pandemi Covid-19. “Semua lembaga pendidikan dituntut mengembangkan pembelajaran daring yang ideal sesuai perkembangan teknologi dan dosennya harus lebih kreatif,” ujar Marbawi yang didampingi Sekretaris PPIM, Dr Naza’ina.  

Sementara, ketua Mutu PPIM FEB Unimal, Dr Biby Sapna, menyebutkan gagasan perkuliahan daring menjadi materi kuliah umum karena masih banyak permasalahan yang terjadi dalam implementasinya. “Kita mencoba mencari solusi bagaimana permasalahan tersebut bisa diatasi agar kuliah daring bisa berjalan secara efektif dan efisien,” kata Sapna. [ayi]