UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Pandemi Covid-19 memberikan dampak berupa penurunan sektor ekonomi dan dunia usaha di Indonesia secara umum serta Provinsi Aceh khususnya. Banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kesulitan menghadapi bisnisnya yang terhambat bahkan mungkin tidak bakal selamat. Usaha yang sangat merasakan dampak dari pandemi ini adalah sektor pariwisata.

Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan tidak hanya berdampak pada  penerimaan Pendapatan Asli  Daerah (PAD) di Aceh, namun juga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar lokasi wisata.

Universitas Malikussaleh sebagai salah satu kampus kebanggaan masyarakat Aceh mencoba mengambil peran untuk kembali membangkitkan semangat masyarakat di masa pandemi ini. Perekonomian masyarakat harus segera dipulihkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya lewat sektor pariwisata.

Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng, menyebutkan bahwa cara yang dilakukan oleh Unimal untuk kembali menggiatkan sektor pariwisata di Aceh adalah dengan mengirimkan tim ekspedisi ke berbagai destinasi wisata yang memiliki eksotisme tinggi namun masih belum diketahui oleh masyarakat banyak.

“Insya Allah dalam waktu dekat ini, Unimal akan mengirimkan tim ekspedisi ke daerah Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, dan beberapa daerah lainnya untuk mengeksplorasi destinasi wisata yang memiliki eksotisme tinggi,” ujarnya.

Ekspedisi wisata yang dilaksanakan oleh Unimal ini mendapat dukungan dari Direktur Vinca Rosea, Azhari ST.

Azhari yang juga merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh ini memberikan 35 buah rompi yang akan digunakan selama perjalanan tim ekspedisi nantinya. Rompi tersebut diterima langsung oleh Rektor Unimal di ruang kerjanya di kampus Lancang Garam, Lhokseumawe,  Rabu (21/10/2020)

Menurut Azhari, apa yang dilakukan oleh Unimal ini merupakan sebuah terobosan untuk mengangkat pariwisata Aceh yang saat ini masih banyak yang belum dieksplorasi  dan belum dikenal publik.

Sementara itu, Kepala UPT Kehumasan, Teuku Kemal Fasya MHum, yang turut hadir dalam penyerahan rompi tersebut menyebutkan bahwa output dari kegiatan ekspedisi wisata ini adanya narasi yang bagus tentang alam Aceh yang eksotis, baik berupa foto maupun tulisan.[ryn]