UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh, Masriadi Sambo, menjadi pembicara tetap untuk program literasi digital Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) RI untuk Provinsi Aceh.

Program itu digelar secara daring pada 11 kabupaten/kota di Aceh sejak Juni hingga Desember 2021.

Masriadi membahas tentang digital etik dan budaya digital dalam pertemuan itu. Sepanjang dua bulan terakhir, Masriadi membahas persoalan UU ITE, etika komunikasi digital, kolaboratif digital dan produktif di era digital. Dua bulan ini, ayah dua anak itu telah berbicara di Kabupaten Aceh Timur, Bireuen, dan Kota Banda Aceh.

Dia menyebutkan, pengetahuan digital penting di tengah perkembangan multiplatform digital di dunia saat ini. Sehingga, menjadi keharusan warga Aceh memiliki kecakapan digital.

Masriadi mengingatkan, generasi muda Aceh jangan hanya menjadi penonton di era digital. Ini pekerjaan yang tidak mudah, tetapi harus bisa mengambil keuntungan edukasi dan ekonomis.

“Edukasi digital harus terus menerus dilakukan oleh semua kelompok masyarakat. Sehingga, budaya saling menghargai dalam obrolan digital itu menjadi keharusan bagi pengguna semua media berbasis internet,” ujar Masriadi yang juga mantan ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe. [bas]

Baca juga: Dua Dosen Universitas Malikussaleh Terbitkan Buku PR Writing