UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Badan Amil Zakat Universitas Malikussaleh (Bazmal) kembali menyalurkan bantuan zakat kepada honorer, mahasiswa, mualaf dan kaum dhuafa. Dana tersebut bersumber dari gaji yang disisihkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Universitas Malikussaleh.

Pengelola Bazmal, Alfian MA mengatakan, untuk saat ini yang belum disalurkan di internal Universitas Malikussaleh hanya dua yaitu staf honorer, cleaning service, dan keamanan (satpam) yang ada di kampus utama Reuleut, Aceh Utara. Sedangkan untuk mahasiswa itu di action waktu semester.

"Untuk mahasiswa dananya sudah kita simpan sekitar lebih kurang 300 orang, nanti waktu pembayaran SPP kita akan membayarnya bagi yang berhak menerima, dan itu disalurkan untuk dua semester," katanya, Jumat (10/12/2021).

Alfian menjelaskan, penyaluran zakat itu juga akan diberikan untuk mualaf yang ada di internal dan eksternal kampus, juga masyarakat kurang mampu yang nantinya akan di survey oleh tim Bazmal Universitas Malikussaleh yang dikhususkan untuk Aceh Utara dan Lhokseumawe.

"Untuk mualaf ini tidak hanya di internal kampus, tapi juga diambil dari luar kampus yaitu Lhokseumawe dan Aceh Utara," ungkapanya.

Alfian menyebutkan, untuk internal kampus direncanakan akan tersalurkan semua di bulan desember ini, sementara untuk eksternal kampus akan disalurkan setelah data yang masuk sudah diverifikasi oleh tim masing-masing.

Lanjutnya, dana tersebut bersumber dari gaji yang disisihkan oleh PNS yang ada di Unimal, namun untuk tahun depan penyisihan gaji PNS tidak lagi seperti tahun ini, karena itu dilakukan bagi yang bersedia saja.

"Kedepan, PNS yang tidak setuju dipotong zakat kita nggak potong. Maka tahun depan akan kita edarkan surut setuju atau tidak gajinya disisihkan untuk zakat, dan ini diprediksi pendapatan zakat di Unimal tahun depan akan berkurang" tutur Alfian.

Tambahnya, penyaluran zakat yang bersumber dari anggaran Bazmal Unimal baru perdana disalurkan kepada staf honorer, mualaf, mahasiswa dan masyarakat yang kurang mampu di Lhokseumawe dan Aceh Utara. Data penerima terlebih dahulu di verifikasi melalui survey ke lapangan, selanjutnya di verifikasi tingkat fakultas, dan  ditentukan oleh pengelola zakat berhak atau tidak.

"Kategori penerima dan finalisasi data itu dengan menyiapkan surat pernyataan yang dibuat oleh penerima yang dianggap kurang mampu khusus internal kampus, tapi untuk eksternal kampus itu langsung diserahkan setelah dilakukan survey di lapangan," tambah Alfian yang didampingi oleh ketua Pusat Keislaman, Tgk Zarkasyi MHI, dan Tgk Muhammad Ali.[tmi]