UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra ST MT, mengingatkan mahasiswa agar menggunakan hak pilih dalam pemilu serentak 2019 dengan kritis.

“Mahasiswa harus melihat rekam jejak calon yang dipilih. Pilihlah calon yang bisa membawa kebaikan bagi masyarakat dan daerah. Jangan pilih calon yang telah gagal di masa lalu atau calon yang diketahui publik bukan orang yang bisa diandalkan,” ungkap Herman dalam talkshow Gerakan Cerdas Memilih di Gedung ACC Unimal Uteunkot, Lhokseumawe, Senin (18/2/2019).

Herman juga mengimbau mahasiswa agar menjadi pemilih yang kritis dengan menjadi pioner dalam proses pemilu, terutama pada saat pemungutan suara pada 17 April mendatang. “Mahasiswa harus ikut dalam proses pemilu yang jujur dan bersih,” lanjut Rektor Unimal.

Sementara anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe, Muchtar Yusuf, mengatakan jumlah pemilih dari kalangan mahasiswa sangat banyak sehingga tidak salah jika dikatakan mahasiswa menentukan perjalanan nasib bangsa dalam pemilu 2019.

Muchtar mengingatkan mahasiswa asal Aceh yang sedang menempuh pendidikan di berbagai kota di Indonesia, atau mahasiswa luar Aceh yang kini kuliah di Unimal, bisa tetap menggunakan hak pilih. “Mahasiswa bersangkutan bisa mendatangi Kantor KIP untuk mengirim form A5 atau pindah memilih,” ungkap Muchtar Yusuf.

Talkshow yang disiarkan langsung RRI Lhokseumawe juga mengundang Ketua Bawaslu Kota Lhokseumawe, Teuku Zulkarnaen dan antropolog Unimal, Teuku Kemal Fasya.

Teuku Zulkarnaen meminta mahasiswa tidak pesimis dengan berbagai kasus hukum yang pernah menjerat politisi. “Justru mahasiswa memiliki kesempatan untuk menentukan terpilihnya anggota dewan yang bersih,” ujarnya.

Sedangkan Teuku Kemal Fasya menyebutkan jumlah pemilih pemula di Indonesai yang mencapai 14 juta, bisa menjadi penentu pemenangan pemilu, khususnya pemilu presiden dan wakil presiden. “Pemilih pemula sangat berpotensi mengubah spektrum perjuangan salah satu pasangan calon,” tandas Kemal.[ayi]