UNIMALNEWS | Krueng Geukueh – Pemahaman akan regulasi dan integritas menjadi aspek penting bagi penyelenggara pemilihan umum, termasuk bagi Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) dan seluruh jajarannya. Kedua aspek tersebut menjadi bagian penting untuk menyukseskan pengawasan Pemilu 2024.

Panitia pengawas mulai dari tingkat atas sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS), harus mampu memahami regulasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

“Integritas penyelenggara menjadi pertaruhan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu. Peningkatan kepercayaan ini berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi pemilih,” ujar Dr Ibrahim Qamarius dalam acara "Peningkatan Kapasitas dan Konsolidasi Pengawas Pemilihan Umum Serentak 2024" yang dilaksanakan Panwaslih Kabupaten Aceh Utara, di House Cafe, Gunung Salak, Gampong Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (11/5/2023.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh tersebut mengingatkan pentingnya integritas bagi pengawas pemilu. Dia juga mengingatkan risiko yang akan dihadapi pengawas ketika mengabaikan integritas. “Sudah banyak penyelenggara pemilu yang mendapatkan sanksi dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),” ujar Ibrahim Qamarius.

Selain Ibrahim Qamarius, panitia pelaksana juga menghadirkan Komisioner Panwaslih Provinsi Aceh, Yusriadi, MSM dan Safwani, MH sebagai narasumber.  Keduanya adalah mantan anggota Panwaslih Aceh Utara yang terpilih menjadi anggota Panwaslih Provinsi Aceh.

Yusriadi tampil dengan materi "Pengawasan Tahapan Pencalonan Anggota DPR, DPRA, dan DPRK". Sedangkan Safwani menyampaikan materi "Potensi Pelanggaran Tahapan Pencalonan Anggota DPR, DPRA dan DPRK".

Acara yang dibuka oleh Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Utara, Teuku Yuherli, dan dihadiri oleh komisioner Panwaslih Kabupaten Aceh Utara, staf sektariat Panwaslih Kabupaten Aceh Utara dan 81 orang anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.[ayi]