
UNIMALNEWS | Medan – Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, menjalani ujian tertutup Program Doktor Perencanaan Wilayah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (27/8/2025).
Dalam sidang disertasi berjudul “Dampak Tragedi Cumbok dalam Konteks Pembangunan Rekonsiliasi Aceh”, Kemal mengkaji keterputusan narasi sejarah Perang Cumbok yang menurutnya berpengaruh pada dinamika politik lokal serta pembangunan perdamaian berkelanjutan di Aceh.
Sidang dipimpin Prof Dr Robert Sibarani bersama sejumlah promotor dan penguji, di antaranya Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin; Ketua Senat Akademik USU, Prof Dr Budi Agustono; Kaprodi S3 Perencanaan Wilayah, Prof Dr Ir Satia Negara Lubis; Ketua Prodi S2 Sosiologi USU, Prof Dr Badaruddin; serta Rektor Unimal, Prof Dr Ir Herman Fithra ASEAN Eng.
Menurut Kemal, studi Perencanaan Wilayah (PW) tidak hanya sebatas model multidisiplin terkait ekonomi, infrastruktur, dan sumber daya alam, tetapi juga dapat dijadikan instrumen untuk membaca persoalan konflik dan kaitannya dengan sejarah pelanggaran HAM masa lalu.
"Disertasi ini menggabungkan teori Perencanaan Wilayah dengan pendekatan Antropologi Politik dan Etnografi Sejarah. Tujuannya untuk merumuskan strategi multidisiplin dalam menyelesaikan problem sosial-politik konflik masa lalu," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penegakan HAM atas peristiwa masa lalu merupakan bagian dari pemenuhan hak kewarganegaraan. Analisis dekonstruksi membantu mengurai kelemahan dan ketidaksadaran teks sehingga mampu membangun pemahaman yang lebih komprehensif.
Sebagai penutup, Kemal mengajukan empat rekomendasi untuk pembangunan rekonsiliasi konflik masa lalu di Aceh.
Pada sidang itu juga dihadiri oleh Prof T Sabrina, Direktur Pascasarjana USU. [fzl]