TABUHAN rapai yang bersuara bening menjadi kick off bagi gelaran Pentas Pendidikan dan Seni (Pennas) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh di Kampus Reuluet, Aceh Utara, Senin (13/5/2024). Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng, menabuh rapai laksana seniman yang sudah terbiasa menabuh alat musik tradisional tersebut.
Sebelum membuka Pennas FKIP Universitas Malikussaleh, Rektor menyampaikan pesan penting mengenai kegiatan tersebut dan kegiatan lainnya di lingkungan kampus. sebuah pesan yang tidak hanya ditujukan untuk kegiatan di FKIP, tetapi untuk kegiatan di seluruh fakultas.
“Usahakan selalu melibatkan pelajar SMA, baik yang ada di lingkungan kampus maupun sekolah lain. Dengan kemajuan teknologi, mereka juga bisa mengikuti kegiatan perlombaan secara daring,” ujar Herman.
Pelibatan pelajar SMA, jelasnya, menjadi bagian dari memperkenalkan lembaga pendidikan kepada pelajar dan mendorong pelajar melanjutkan kuliah di Universotas Malikussaleh. “Kita prihatin dengan pelajar di pedalaman Aceh Utara. Jumlah lulusan yang mau kuliah, masih berada di bawah 10 persen,” rinci Rektor.
Selain melibatkan sekolah, untuk kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mengajak masyarakat setempat. Banyak usaha masyarakat sekitar kampus yang bisa bersinergi dengan kegiatan di kampus.
Dalam kesempatan itu, Rektor menantang mahasiswa untuk membuat proposal kegiatan UMKM karena anggarannya memang tersedia. Kesempatan itu juga diberikan kepada masyarakat lingkaran kampus.
“Tapi untuk kegiatan UMKM, baiknya jangan hanya tiga hari saja. Minimal sampai lima hari kerja,” saran Rektor Universitas Malikussaleh. Kegiatan Pennas 2024 FKIP Universitas Malikussaleh berlangsung pada 13 – 15 Mei 2024.
Sementara Dekan FKIP Universitas Malikussaleh, Dr Muhammad Yusuf, mengharapkan kegiatan Pennas FKIP 2024 bisa menjadi ajang seleksi bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan di level yang lebih tinggi. “Ada perlombaan tari, baca puisi, dan penulisan cerpen dalam Pennas 2024. Juara di Pennas FKIP bisa mewakili kampus ke ajang yang lebih tinggi.” ujar Muhammad Yusuf.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Syafrizal, M.Si, menyebutkan Pennas FKIP 2024 menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang UMKM dan seni. “Kalau selama ini hanya belajar secara teori di ruang kuliah, kini ada kesempatan untuk praktik langsung,” ujarnya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), FKIP Universitas Malikussaleh, Mulyadi, mengakui persiapan Pennas 2024 sangat singkat sehingga banyak kekurangannya. “Tapi berkat dukungan semua pihak, akhirnya kegiatan Pennas bisa terlaksana,” ucapnya.
Selain bazar UMKM yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat sekitar, dalam Pennas FKIP 2024 juga digelar berbagai perlombaan seperti vokal solo, penulisan cerpen, baca puisi, tari, dan game. Perlombaan tersebut diikuti mahasiswa Universitas Malikussaleh dan kampus lain seperti IAIN Lhokseumawe dan Politeknik Negeri Lhokseumawe.[Teuku Kemal Fasya]