UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Penguatan Kompetensi Literasi Sains dan Karakter Islami Melalui Pembelajaran Kontekstual Berbasis Budaya Aceh dan Kearifan Lokal pada Generasi Muda Aceh” di Desa Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Minggu (14/9/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Agus Muliaman M.Pd, selaku ketua tim, bersama dua dosen anggota yakni Sirry Alvina M.Pd., dan Syarifah Rita Zahara M.Pd. Program tersebut difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malikussaleh dengan melibatkan 15 siswa SMP di Desa Padang Sakti sebagai peserta.

Agus Muliaman menjelaskan, kegiatan ini bertujuan membekali generasi muda Aceh dengan literasi sains yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter Islami, sekaligus menanamkan pembelajaran berbasis budaya dan kearifan lokal.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali generasi muda Aceh dengan penguatan literasi sains yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter Islami, serta menanamkan pembelajaran berbasis budaya dan kearifan lokal Aceh,” ujarnya.

Menurutnya, penguatan kompetensi dilakukan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual dengan menghubungkan materi sains pada kehidupan sehari-hari serta mengintegrasikan budaya Aceh dalam setiap proses kegiatan. Ia berharap, program ini mampu menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan pemahaman literasi sains, dan membentuk karakter Islami yang sesuai dengan budaya Aceh.

PJ Keuchik Desa Padang Sakti, Samsul Bahri, mengapresiasi kegiatan pengabdian ini. “Kami berterima kasih kepada para dosen dan Universitas Malikussaleh yang telah memilih Desa Padang Sakti sebagai lokasi pengabdian. Semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan oleh generasi muda di desa kami,” ungkapnya.

Sekretaris Desa Padang Sakti, T. M. Rizki Oktrifanny, ST, juga menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mendukung penguatan pendidikan berbasis kearifan lokal. “Semoga ke depannya kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi, karena sangat membantu pengembangan generasi muda kami,” tuturnya.

Salah seorang peserta, M. Hafiz-Al Safira, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengaku senang dengan materi yang diberikan. “Pembelajaran ini sangat menarik karena selain menambah pengetahuan sains, juga mengajarkan nilai-nilai Islami dan budaya Aceh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.[]