UNIMALNEWS| Lhoksukon - Di tengah kekhawatiran penularan virus corona (Covid-19) yang saat ini sedang menyebar ke seluruh dunia, masyarakat menjadi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup di segala hal.  Ada yang mulai beralih pekerjaan, ada juga yang membangun usaha rumah tangga.

Karena hal tersebut, Fitriana, salah seorang mahasiswi semester enam Program Studi Pendidikan Fisika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh menciptakan industri rumah tangga agar mendapatkan penghasilan tambahan untuk kebutuhannya sehari-hari.

Kepada Unimlanews, Senin (20/4/2020) Fitriana mengatakan semenjak diterapkan kuliah dalam jaringan (daring) atau online di Universitas Malikussaleh akibat tanggap darurat Virus Corona (Covid-19) dari tanggal 16 Maret hingga 29 Mei 2020 mendatang, dia mulai membuat berbagai jenis kue, seperti kue bawang, Peyek kacang, Bolu, Bingkang dan Donat.

Harganya pun bervariasi, untuk Kue Bawang dan Peyek harga satu kilogram capai Rp, 70 ribu, sedangkan kue Bingkang satu loyang untuk katagori besar Rp 40 ribu , untuk katagori sedang Rp, 30 ribu, Bolu biasa Rp 25 ribu dan untuk kue Donat harganya hanya satu ribu rupiah.

"Untuk mematuhi imbauan pemerintah agar tetap dirumah, apa salahnya mencoba bangun bisnis kue, dan saya membuat kue itu tergantung kebutuhan pemesan, ada di pesan melalui online dan ada yang membeli langsung kerumah. Modalnya pun tidak terlalu besar" katanya.

Meski begitu, tantangan terbesarnya justru terletak di pemasaran. Untuk membangun jaringan pemasaran, ia harus rajin mempromosinya di berbagai media sosial.

Selain membuat kue, wanita asal Gampong Blang Bayu Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara itu juga harus meluangkan waktu untuk mengikuti mata kuliah online, membaca buku dan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen. Sebagian dana dari bisnisnya itu juga digunakan untuk mengisi paket data inetrnet.

"Kuliah online agak ribet sih, terkadang kita telat melakukan absen kuliah di karenakan jaringan internet yang lelet. Apalagi saya ini dari jurusan Pendidikan Fisika banyak rumus dan lambang Fisika  yang  kadang–kadang masih bingung untuk saya pahami,"imbuh Fitriana.[tmi]