Dosen Agroekoteknologi Unimal Gelar Pelatihan Pembuatan MOL Berbasis Limbah Rumah Tangga

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Agroekoteknologi Unimal Gelar Pelatihan Pembuatan MOL Berbasis Limbah Rumah Tangga. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Dosen Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh melakukan pengabdian dengan mengadakan pelatihan pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) berbasis limbah rumah tangga sebagai alternatif penggunaan pupuk organik di Gampong Uteunkot Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Jumat (12/11/2021).

Tim pelaksana pengabdian tersebut diketuai oleh, Dr Laila Nazirah, dengan anggotanya Dr Maisura, dan Dr Hafifah. Kegiatan itu diikuti oleh 25 warga desa setempat yang turut dibantu dua orang mahasiswa dari Prodi Agroekoteknologi.

Ketua tim pengabdian kepada masyarakat, Dr Laila Nazirah mengatakan, kegiatan ini dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Malikussaleh yang bertujuan untuk memberi pelatihan dan praktek langsung kepada masyarakat salah satunya pelatihan penggunaan Mikroorganisme lokal berbasis limbah rumah tangga sebagai alternatif penggunaan pupuk organik di Gampong  Uteunkot.

“Sampah merupakan limbah yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari manusia yang berbentuk padat, seperti sisa-sisa kulit buah-buahan dan sayur-sayuran yang dibuang ke tempat sampah, karena tidak digunakan lagi oleh manusia,” katanya.

Menurutnya, masih banyak sisa-sisa sampah baik organik maupun anorganik yang ada di lingkungan masyarakat dan tidak dimanfaatkan. Seperti sisa kulit buah-buahan, sisa sayuran dapat dibuat menjadi MOL. 

“MOL dapat dibeli di toko pertanian, namun membutuhkan biaya untuk memperolehnya. Sementara di sekitar kita banyak bahan-bahan yang dapat dibuat untuk MOL,”ungkap Laila.

Laila menyebutkan, dari pengamatan di lapangan pengelolaan sampah di Desa Uteunkot  sudah baik, karena sudah melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik. Namun untuk pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik cair belum dilakukan.

“Maka untuk mengatasi masalah itu, kami melakukan pelatihan untuk masyarakat di Gampong Uteunkot yakni membuat MOL sebagai alternatif dalam pembuatan pupuk organik.  Harapan dari pelatihan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan untuk membuat pupuk organik bagi masyarakat di gampong itu,” tutupnya.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar