UNIMALNEWS - Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 yang ditetapkan hari ini 2 Mei, berbagai instansi pendidikan menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Momen mengagumkan terjadi di Universitas Malikussaleh (Unimal) yang merupakan sebuah kampus yang terletak di bagian utara Provinsi Aceh. Prof Dr Herman Fithra Asean Eng selaku rektor di universitas tersebut tampil dengan mengenakan pakaian adat Nias.
Di era modernisasi, nilai-nilai tradisional seringkali terabaikan, salah satunya pakaian adat yang kian hilang seiring perkembangan zaman. Namun, pemandangan Rektor Unimal yang mengenakan pakaian adat Nias adalah sebuah pengingat kuat akan pentingnya memelihara dan memperkuat identitas budaya kita.
Dari penelusuran media ini, Prof Herman Fithra sering memakai pakaian adat setiap hari-hari besar, kedatangan tamu dari luar Aceh, bahkan kegiatan mahasiswa yang berbau nasional. Pada Hardiknas 2023, Herman Fithra mengenakan pakaian adat Langkat dan Tanjak Melayu di kepala. Juga sering menginstruksikan semua pimpinan dan dosen di kampus tersebut untuk memakai pakaian adat Nusantara di setiap perayaan hari penting seperti memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus.
Kemudian setiap menyambut dan melepaskan mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Prof Herman juga menggunakan pakaian adat seperti baju adat Tana Toraja, Batak, Minang, Aceh, Jawa, dan beragam pakaian adat lainnya.
“Setiap elemen dari pakaian adat tersebut memiliki makna mendalam, mulai dari pola, warna hingga aksesoris yang melengkapi. Maka jangan kita anggap pakaian adat itu hanya sebagai pakaian yang digunakan di hari-hari pernikahan dan sebagainya,” kata Prof Herman, Kamis (2/5/2024).
Universitas adalah tempat di mana berbagai budaya, latar belakang, dan identitas bersatu. Dengan menampilkan kekayaan budaya Nias di hadapan mahasiswa, dosen, dan staf, Rektor Unimal memberikan contoh tentang bagaimana membangun lingkungan yang inklusif dan menghargai perbedaan.
Universitas Malikussaleh melaksanakan upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung di lapangan sepak bola Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Kamis (2/5/2024).
Namun, lebih dari sekadar simbolisme, kehadiran rektor dalam pakaian adat Nias juga menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan memelihara warisan budaya mereka sendiri. “Terlalu sering, pemuda kita terpaku pada tren global tanpa memperhatikan kekayaan budaya lokal mereka. Namun, dengan mengenakan pakaian adat ini, semoga generasi muda dapat merasa didorong untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya di daerah mereka,’ pesan Prof Herman.
Tentu saja, keberanian Rektor Unimal mengenakan beragam pakaian adat Nusantara di hadapan publik juga menimbulkan pertanyaan tentang identitas dan kepemimpinan. Kepemimpinan yang kuat tidak hanya tentang membuat keputusan yang tepat, tetapi juga tentang menginspirasi orang lain.
Dengan demikian, momen ketika Prof Herman muncul dengan memakai pakaian adat Nias di acara Hardiknas tahun ini, mengajarkan kita tentang pentingnya memperkuat identitas budaya dalam perjalanan pendidikan dan pembangunan bangsa. Juga menjadi pengingat bagi kita bahwa kesuksesan sebuah bangsa tidak hanya diukur dari perkembangan ekonomi dan teknologi, tetapi juga dari kekayaan dan keberagaman budayanya. Semoga tindakan Rektor Unimal ini menjadi contoh yang menginspirasi institusi pendidikan lainnya di seluruh negeri untuk lebih memperkuat dan memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap budaya lokal mereka.[Bustami Ibrahim]