Fisipol Unimal Adakan Kuliah Umum Tentang Budaya Kritis

SHARE:  

Humas Unimal
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh adakan kuliah umum tentang budaya kritis secara hybrid, Rabu (27/9/2023). Foto: Bustami Ibrahim.

UNIMALNEWS | Bukit Indah - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh adakan kuliah umum dengan tema “Membangun Budaya Kritis Mahasiswa: Meretas Jalan Indonesia Maju 2045”. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari lingkungan Fisipol yang dilaksanakan secara hybrid, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe, Rabu (27/9/2023). 

Acara itu dibuka oleh Dekan Fisipol, Dr M Nazaruddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum hari ini menghadirkan Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada yang akan membahas budaya kritis di kalangan mahasiswa. 

“Ada empat hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa yaitu kritis, kreatif, inovatif dan kolaboratif,” terangnya.

Ia juga berharap semoga mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat pada kuliah umum ini. “Nanti mahasiswa dapat menanyakan kepada pemateri terkait materi yang kita pelajari pada hari ini,” ucapnya. 

Kuliah umum ini dimoderatori oleh dosen antropologi Unimal, Dr Ibrahim Chalid. Dalam mengarahkan kulah, Ibrahim memberikan pemahaman awal tentang budaya kritis yang harus dimiliki oleh mahasiswa. 

“Kaum muda itu menjadi agen perubahan di masa depan, oleh karena itu berpikir kritis perlu dimiliki oleh mahasiswa untuk menuju Indonesia Maju di tahun 2045 mendapat,” jelasnya.

Sementara itu, narasumber pada kuliah umum ini disampaikan oleh Dr Arie Sujito, Sosiologi sekaligus Wakil Rektor III Universitas Gadjah Mada.  Dalam materinya ia membahas terkait kaum muda, demokrasi dan masyarakat baru. 

“Kaum muda memiliki peran strategis dalam sejarah dan dinamika politik Indonesia dan setiap generasi memiliki sejarahnya masing-masing,” terang Arie. 

Tambahnya, demokrasi Indonesia berlangsung lebih dari dua dekade sehingga ada capaian strategis, namun masih menghadapi tantangan dinamis. “Saat ini kaum muda mengkonsumsi informasi hampir tiap hari dan tiap waktu sehingga pengetahuannya tentang realita semakin kompleks,” jelasnya. 

Kegiatan itu berlangsung dengan aktif. Setelah narasumber memberikan materi, banyak di kalangan mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seputaran budaya kritis dan tentang politik baru yang ada pada generasi muda. [fzl]


Kirim Komentar