UNIMALNEWS | Aceh Timur – Lima mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, tengah menjalani pengalaman berharga dalam dunia pertanian. Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung sejak 6 Januari hingga 6 Februari 2025 di PT Atjeh Raya Corpindo, Alue Buluh, Aceh Timur, memberikan kesempatan untuk terjun langsung ke industri perkebunan sawit dan karet.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Putri Eliza, Desima Sri Yulina Sinurat, Mayang Andriani, Pitri Nasution, dan Hafizatul Ain. Dengan latar belakang ilmu tanah dan agronomi, mereka memanfaatkan momen ini untuk mengaplikasikan teori yang dipelajari di bangku kuliah ke praktik nyata.

Kegiatan selama PKL mencakup berbagai tahap budidaya tanaman, mulai dari pembibitan sawit, perawatan tanaman, hingga proses panen. Para mahasiswa juga belajar mengenai teknik pemeliharaan kebun karet.

“Kami tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung di lapangan. Interaksi kami dengan tanaman sawit dan karet selama PKL ini akan menjadi bekal penting untuk masa depan sebagai ahli pertanian,” ungkap Putri Eliza.

Dedi Safuan S.E, selaku Manager PT Atjeh Raya Corpindo, menyampaikan dukungan penuh untuk program ini. “Kami sangat senang menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran para mahasiswa. Semoga pengalaman di sini menginspirasi mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan industri perkebunan di Indonesia,” ujarnya.

Selama kegiatan, mahasiswa dibimbing langsung oleh Bapak Feri dan Bapak Tengku Reza Pahlevi S.Agb. Keduanya berharap mahasiswa mampu menyerap ilmu sebanyak mungkin dan menjadi generasi petani yang inovatif dan berdaya saing.

PKL ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja, tetapi juga untuk membekali mereka dengan keterampilan praktis dalam mengelola perkebunan. “Kami berharap pengalaman ini memberikan wawasan yang luas dan membentuk mahasiswa menjadi petani masa depan yang kompeten, mampu menghadapi tantangan, dan berkontribusi pada pembangunan sektor pertanian di Indonesia,” ungkap Tengku Reza Pahlevi.[tmi]