UNIMALNEWS | Lhoksukon – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malikussaleh Kelompok 126 mengadakan workshop kewirausahaan pembuatan gelang manik-manik untuk remaja putri di Gampong Kuala Keureutou Barat, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, Rabu (29/1/2025) . Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sekaligus mengasah kreativitas generasi muda dalam bidang kerajinan tangan.

Ketua Kelompok KKN 126, Syahrul Lil Moulana, menjelaskan bahwa workshop ini dirancang khusus untuk remaja putri karena melihat antusiasme mereka terhadap kerajinan tangan. "Harapannya, mereka tidak hanya bisa membuat gelang untuk dipakai sendiri, tetapi juga dapat menjadikannya sebagai peluang usaha," katanya.

Salah satu instruktur, Windriani, mengungkapkan bahwa para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. "Mereka bersemangat belajar, bahkan ada yang langsung mampu membuat desain unik sendiri. Ini menunjukkan bahwa remaja di sini memiliki potensi kreatif yang luar biasa," jelasnya.

Gadis Afriani, yang membimbing teknik dasar pembuatan gelang, menambahkan bahwa peserta cepat menguasai keterampilan yang diajarkan. "Dalam waktu singkat, mereka sudah bisa membuat berbagai model gelang. Yang lebih menggembirakan, beberapa peserta bahkan sudah memiliki rencana untuk memulai bisnis kecil-kecilan," ungkapnya.

Selain keterampilan membuat gelang, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi tentang aspek kewirausahaan, seperti perhitungan modal, keuntungan, serta strategi pemasaran. Ivo Ariansyah, yang bertanggung jawab dalam materi kewirausahaan, menekankan pentingnya memahami aspek bisnis dalam menjalankan usaha. "Kami tidak hanya mengajarkan cara membuat gelang, tetapi juga bagaimana menghitung modal, menentukan harga jual, serta memanfaatkan media sosial untuk pemasaran," jelasnya.

Dosen Pembimbing Lapangan, Saifuddin M.Sc, mengapresiasi kreativitas mahasiswa KKN dalam merancang program ini. "Program ini sangat tepat sasaran. Di usia remaja, penting untuk mulai menanamkan jiwa wirausaha. Apalagi keterampilan yang diajarkan relatif mudah dipelajari dan bisa langsung dipraktikkan," tuturnya.

Salah satu peserta workshop, Zia, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini. "Awalnya saya pikir membuat gelang itu sulit, ternyata mudah dan menyenangkan. Saya dan teman-teman berencana untuk mencoba berjualan gelang buatan sendiri di media sosial," katanya penuh semangat.

Workshop yang diikuti oleh 20 remaja putri ini tidak hanya fokus pada teknik pembuatan gelang, tetapi juga mencakup materi tentang pengemasan produk, penetapan harga, dan strategi pemasaran digital.[tmi]