Plt Gubernur Aceh: Kedepan Unimal Akan Menjadi Acuan Pengembangan Ilmu Tentang Migas

SHARE:  

Humas Unimal
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir H.Nova Iriansyah. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh,  Ir H. Nova Iriansyah menyebutkan terlalu banyak hal di luar yang berlari lebih kencang dalam menghadapai tantangan untuk mengikuti perkembangan teknologi. Terutama bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta.

"Terlalu banyak hal di luar yang berlari lebih kencang dari kemampuan kita (Perguruan tinggi) untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi,"kata Nova Iriansyah di peresmian Migas Center dan lokakarya visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas Malikussaleh 2020-2024 yang di gelar di kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Senin (23/12).

Lanjut Nova, pihaknya sangat mendukung adanya Migas Center di Unimal. Tentunya akan menjadi suatu pusat studi migas di Aceh, karena membangun sumber daya manusia (SDM) itu sangat diutamakan demi memajukan daerah ini secara bersama-sama.

"Paling penting bagaimana memanfaatkan ilmu dengan baik dan terlebih bagi perguruan tinggi yang ada di Aceh pada umumnya. Dengan adanya Migas Center, Unimal menjadi acuan dalam pengembangan ilmu tentang migas untuk ke depan,"kata Nova.

Menurutnya, banyak program yang dilakukan pemerintah Aceh dipandang aneh-aneh, seperti beli kapal dan pesawat. "Padahal kita menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Kasus pencurian ikan di perairan Aceh pelakunya dengan kecepatan 30 knot. “Kita kejar dengan kapal 20 knot, mana bisa,”kata Nova.

Lanjut Nova, pembelian kapal dan pesawat tersebut adalah program Pemerintah Aceh di masa Irwandi Yusuf. Sedangkan dirinya hanya melanjutkan kebijakan tersebut.

"Saya hanya melanjutkan saja kebijakan sebelumnya. Jangan ketika Pak Irwandi yang usul, disetujui, ketika saya usulkan tidak.Ini sudah personal. Program Gubernur adalah kebijakan daerah. Silakan membenci saya, tapi jangan membenci Pemerintah Aceh,”imbuh Nova dihadapan 16 Rektor PTN/PTS di Aceh dan ratusan tamu undangan.

Jelanya lagi, salah satu perintah Presiden untuk lima tahun mendatang adalah melanjutkan pembangunan yang lalu. Seperti jalan tol, progressnya lebih cepat dari yang direncanakan meski ada hambatan pembebasan lahan di Pidie, tapi akan segera kita selesaikan. Perintah kedua adalah membangun SDM. Ketiga, penyederhanaan birokrasi. Keempat, penyederhanaan regulasi. kelima adalah transformasi ekonomi yang berorientasi investasi, mengurangi impor, dan meningkatkan ekspor.

"Sudah minta kepada Presiden agar Kilang Minyak dibangun di KEK Arun. Lahan sudah milik Pemerintah di bawah Kementrian keuangan. Lokasi KEK Arun ebih strategis dan terlengkap infrastukturnya dengan lahan 2.600 hektar Lebih kurang. Berbagai Perguruan tinggi ada di sini. Kultur masyarakat Petrodollar sudah terbangun di sini. Ini sudah masuk RPJM Pemerintah Aceh,"papar Nova.

Kemudian, Nova menyebutkan ada 10 misi dan ada 15 program unggulan Aceh. Diharapakan pemerintah kabupaten/kota dan Perguruan tinggi sinergi dengan visi misi Pemerintah Aceh.

"Pencapaiannya tentu tidak mudah. Coba hitung, berapa banyak capital fligh ke Provinsi tetangga. Bappeda pernah menghitung ada sekitar 4-5 triliun. Rata-rata 100 orang ke Penang untuk berobat, kalau ingin angka kemiskinan kita turun, pola konsumsi masyarakat juga perlu diperbaiki,"ungkapnya.[tmi]


Kirim Komentar