UNIMALNEWS | Bireuen – Bila mahasiswa KKN kelompok lain banyak yang membagikan sabun cuci tangan, Kelompok 117 di Desa Geudong Alue Kecamatan Kota Juang, Bireuen, justru membagikan sabun cuci piring kepada warga.
Pembagian sabun cuci piring tersebut dilakukan sebagai sebagai program kerja terakhir Kelompok 117 di Geudong Alue. “Sabun cair untuk cuci piring itu kami bagikan di tiga dusun untuk meringankan beban warga,” ungkap Ketua Kelompok 117, Arief Munandar, Ahad (17/5/2020).
Menurut mahasiswa Teknik Sipil tersebut, sabun cair yang dibagikan adalah hasil produksi sendiri. Mereka menggagas pembuatan sabun cuci piring cair secara mandiri karena sabun tersebut dibutuhkan warga. “Sebelumnya, kami sudah menyelesaikan program yang berkaitan langsung dengan pandemi Covid-19,” sambung Arief.
Kelompok 117 menilai kebutuhan sabun cair untuk mencuci piring juga bersentuhan dengan wabah Covid-19 karena selama ini daya beli masyarakat menurun. Jadi, mahasiswa berinisiatif membuat sabun cair dan membagikan kepada warga di tiga dusun. “Kami juga dibantu aparat Gampong Geudong Alue ketika membagikan sabun ke warga,” kata Arief lagi.
Meski produk mandiri, lanjut Arief, warga sangat senang menerima sabun cair karena mudah larut dalam air serta mampu menghasilkan busa melimpah yang mempercepat proses pencucian.
“Terlepas dari itu, sabun cuci piring termasuk produk yang setiap hari dibutuhkan masyarakat. Dan ini juga menjadi alasan kami mengapa memilih sabun cair sebagai bagian dari program kerja,” jelas Arief.
Setelah mengemas sebanyak 300 kantong, mereka membagikan sabun cuci piring cair tersebut ke warga yang membutuhkan di Dusun Cot Bada, Dusun Ule Gampong, dan Dusun Krut Mameh.
Salah satu perangkat Gampong Geudong Alue, Zul Afdar SE, memuji kualitas sabun cair hasil racikan Kelompok 117. “Walaupun hasil racikan sendiri, bentuk dan wanginya tidak kalah dengan produk yang dijual di pasar,” ujar Zul Afdar sambil mengacungkan jempol.
Ia berharap mahasiswa bisa menurunkan kemampuan meracik sabun cair tersebut kepada warga. Kalaupun tidak mungkin oleh Kelompok 117 karena sudah berakhir masa KKN, pelatihan itu bisa dilanjutkan mahasiswa lain yang melakukan KKN di Geudong Alue. “Mungkin itu bisa meringankan beban pengeluaran warga,” tandas Zul Afdar.
Kelompok 117 yang diketuai Arief Munandar, beranggotakan Ryan Muttaqien dan Muhammad S Sabri dari Teknik Sipil, Nur Asmawati dari Pendidikan Matematika, serta Cut Yulisa dari Sistem Informasi. Mereka sudah melaksanakan kegiatan KKN sejak 27 April lalu dan berakhir pada 21 Mei mendatang.
Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 117, Jufridar MSM, memuji efektivitas kegiatan Kelompok 117 di Geudong Alue. Jadwal KKN yang secara resmi dimulai pada 1 Mei, tetapi sejumlah kelompok memulai lebih awal dan itu dibenarkan. “Jadi, Kelompok 117 memiliki durasi waktu yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan laporan, apalagi selama IdulfFitri praktis tidak ada kegiatan,” kata Jufridar. [kur]