Prodi Manajemen Siapkan Kurikulum Merdeka Sesuai Perubahan Zaman

SHARE:  

Humas Unimal
Lokakarya tentang Kurikulum Merdeka Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh yang digelar secara virtual, Kamis (27/8/2020). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Mempersiapkan lulusan yang mampu menghadapi dunia yang superkompleks di masa sekarang dan akan datang menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan tinggi. Kondisi tersebut mengharuskan setiap perguruan tinggi untuk merevisi kurikulum sehingga capaian pembelajaran selalu relevan dan responsif terhadap perubahan zaman.

Hal tersebut menjadi alasan penting bagi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh melaksanakan Lokakarya Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini sesuai dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, di mana mulai tahun akademik 2020-2021 akan dilaksanakannya Kurikulum Merdeka Merdeka Belajar (KMMB) pada Program Studi Manajemen.

Demikian disampaikan Dr Mohd Heikal selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam lokakarya yang berlangsung secara virtual, Kamis (27/08/2020). Lokakarya tersebut  diikuti stakeholder yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan alumni, dunia industri, asosiasi, dan pemerintah.

Kegiatan yang dimoderatori Dr Adnan ini menghadirkan narasumber  Prof Dr Adi Zakaria Afiff dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia. Menurut Adi Zakaria,  saat ini terjadi perubahan masif dalam dunia bisnis dan manajemen. Teknologi informasi dan big data termasuk data analisis menjadi keniscayaan bagi mahasiswa manajemen untuk mempelajarinya.

“Akibatnya, kurikulum pada Program Studi Manajemen harus mengadopsi knowledge, skills, dan responsibility terkait dengan hal tersebut,” ujar Adi Zakaria yang sering mengajar di Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh.

Sedangkan R. Denny Herwindo dari PT INKA (Persero) menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki lulusan Program Studi Manajemen baik dari konsentrasi pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, dan produksi. Menurutnya, kompetensi tersebut  menyangkut dengan manajemen korporasi, teknik negosiasi,  segmentasi dan manajemen jasa, perilaku organisasi, dan pengelolaan proyek. “Ini sesuai dengan bisnis inti di PT INKA,” ujar Denny Herwindo yang menjabat pada bagian Pengelolaan SDM pada perusahaan plat merah tersebut.

Sementara Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kota Lhokseumawe, H Zarkasyi, menyebutkan kondisi dan tantangan yang dihadapi desa saat ini dalam mengelola dana desa yang jumlahnya adalah banyaknya dana yang  digunakan untuk pembangunan fisik. Menurutnya, hal itu tidak terlalu berdampak pada pertumbuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Untuk itu, Zarkasyi memandang, salah satu dari delapan opsi dalam KMMB yang dipilih  Program Studi Manajemen FEB Unimal tentang proyek desa/KKN Tematik sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. “Kita harapkan mahasiswa menjadi pelopor pembangunan di desa, utamanya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui institusi bisnis seperti BUMDES dan lain sebagainya,” paparnya.

Dekan FEB Unimal, Dr Hendra Raza, mengharapkan lokakarya tersebut memberikan masukan positif dalam membangun pendidikan tinggi yang memiliki link and match dengan dunia kerja. Sementara Pembantu Rektor bidang Akademik Jullimursyida Ph D menyebutkan Unimal sudah sangat siap mengimplentasi KMMB sesuai arahan Menteri Nadiem Makarim. “Kesiapan ini juga secara serius ditunjukkan  Prodi Manajemen yang memiliki akreditasi A,” tandas Jullimursyida. [ayi]

Baca juga: Kurikulum Merdeka untuk Peningkatan Kompetensi Lulusan

 

 


Kirim Komentar