Bersama Dinas Kesehatan, Mahasiswa KKN 149 Beri Penyuluhan STBM-Stunting di Aceh Singkil

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Unimal Kelompok 149 bersama Dinas Kesehatan memberikn penyuluhan kepada ibu-ibu rumah tangga di Desa Sukamakmur Kecamatan Singkil, Aceh Singkil. Foto; Ist

UNIMALNEWS | Singkil – Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, baik pertumbuhan tubuh atau pertumbuhan otak. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama,s sehingga anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya atau memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Menurut Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6 persen di atas batasan yang ditetapkan World Health Organization  (WHO) yaitu 20 persen.

Perlu upaya yang konkret untuk dapat menurunkan angka tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu rumah tangga.

Hal tersebut, seperti yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil beberapa waktu lalu. Dinas Kesehatan memberikan penyuluhan  secara berkala kepada ibu-ibu rumah tangga.

Pada penyuluhan kali ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil memberikan penyuluhan tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)-Stunting di Desa Sukamakmur Kecamatan Singkil. Pada penyuluhan kali ini, Dinas Kesehatan mendapatkan bantuan  dari mahasiswa Universitas Malikussaleh yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah tersebut.

Terdapat lima orang mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Sukamakmur yaitu M Rahmad (Ilmu Politik), Mahlil Hardiansyah Putra (Ekonomi Pembangunan), Sukran (Hukum), Ramsi (Pendidikan Fisika), dan Suherna Musfira S (Pendidikan Dokter). Kelima mahasiswa tersebut tergabung dalam Kelompok 149 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dr Sri Wahyuni MSc.

Menurut Ketua Kelompok 149, M Rahmad, dalam penyuluhan kali ini disampaikan tentang “Lima Pilar STBM” yang meliputi stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga.

“Penyuluhan yang diberikan mendapat antusiasme dari ibu-ibu di desa tersebut. Hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta pada saat penyuluhan yang dilaksanakan di balai desa  itu,” pungkas Rahmad. [ryn]

 

 


Kirim Komentar