Dosen Unimal Diundang Ke Musyawarah Sastrawan Indonesia

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Universitas Malikussaleh, Ayi Jufridar, di Musyawarah Sastrawan Indonesia (Munsi) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Jakarta – Salah seorang dosen Universitas Malikussaleh, Ayi Jufridar, mendapat undangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghadiri Musyawarah Sastrawan Indonesia (Munsi) yang berlangsung di Jakarta, 2-5 November 2020.

Pertemuan para sastrawan dari seluruh Indonesia tersebut merupakan yang ketiga kalinya digelar oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Munsi merupakan ajang temu wicara, diskusi, serta apresiasi pegiat sastra dari berbagai daerah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun kerja sama sastrawan dalam membina, mengembangkan, dan melindungi sastra.

Selain itu, memberikan rekomendasi kepada Pemerintah terkait sastra Indonesia, memberikan wawasan kesusastraan di era digital 4.0 serta meningkatkan kembali gairah berkarya.  

Selain Ayi Jufridar, dari Aceh juga diundang Azhari Aiyub, sastrawan yang sudah banyak mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri. Selain itu juga diundang Salman Yoga S dan Mursyidah.

Ayi mengaku baru pertama kali mendapat undangan menghadiri pertemuan sastrawan tersebut. karena masuk dalam Kelompok Pengembangan Sastra, Ayi menyebutkan sastra sekarang memiliki media penyajian yang lebih luas dengan reward yang lebih beragam.

“Karena pengembangan sastra terkait pertumbuhan teknologi digital 4.0, pertumbuhan sastra di dunia blockchain menjadi tema yang menarik dibahas dan dikembangkan,” ujar dosen Unimal yang sudah melahirkan empat novel tersebut.

Kehadiran Ayi Jufridar dalam even sastrawan nasional tersebut, tak lepas dari dukungan Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng, yang mendukung setiap kegiatan dosen yang bisa memberikan kontribusi positif  baik bagi diri sendiri maupun lembaga. “Semoga di berbagai momen, bisa membawa nama baik Unimal dan bisa melahirkan karya-karya berkualitas,” harap Herman.

Kepala UPT Kehumasan Unimal, Teuku Kemal Fasya, juga mendukung keiikutsertaan Ayi Jufridar dalam Munsi yang dianggapnya sebagai kesempatan belajar dari sastrawan lainnya dan memperkuat jaringan kesusastraan di Indonesia.[kur]

  


Kirim Komentar