Mahasiswa KKN P 144 Edukasi Jenis Ikan Air Tawar kepada Anak-anak

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Ilmu Perikanan Universitas Malikussaleh, Rahmat Noval Abrar, memperkenalkan ikan air tawar kepada anak-anak di Gampong Ulee Ue Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen, baru-baru ini. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Samalangan – Program Kerja KKN bisa dilakukan dengan berbagai cara agar kegiatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat lingkungan. Salah satunya seperti yang dilakukan Rahmat Noval Abrar di Gampong Ulee Ue Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen.

Mahasiswa Ilmu Perikanan Universitas Malikussaleh tersebut, memiliki skema KKN Balik Kampung di masa pandemi Covid-19. Memanfaatkan ilmu yang diperoleh selama kuliah, Noval memperkenalkan jenis-jenis ikan air tawar kepada anak.

“Saya juga memberikan edukasi sekilas tentang bagaimana pembudidayaan ikan air tawar. Budi daya ikan air tawar bisa dilakukan dengan mudah dan relatif murah,” ujar Rahmat Noval Abrar, baru-baru ini.

Bukan hanya menyampaikan teori, Noval juga memperkenalkan salah satu jenis ikan air tawar, yakni ikan mas, kepada anak-anak. Menurut Noval, pembudidayaan ikan mas mudah dilakukan masyarakat, apalagi di masa pandemi yang mendorong masyarakat menghindari kegiatan di luar rumah secara berkerumun.

“Di kampung, masyarakat memiliki halaman yang luas, baik di depan, samping, maupun di belakang rumah. Lahan kosong ini bisa dimanfaatkan untuk budi daya ikan mas,” jelas Noval.

Selain itu, ia juga memaparkan informasi tentang ikan mas sebagai sumber protein utama yang sangat penting bagi pertumbuhan. Noval juga menjelaskan proses perkembangan ikan mas dari telur sampai ikan siap dijual atau dikonsumsi.

Menurutnya, siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim.

“Tapi di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya ransangan dari aroma tanah kering yang tergenang air,” papar Noval.

Keuchik Ulee Ue, Fahmi  M Thaib, menyampaikan apresiasinya kepada Noval yang merupakan pemuda setempat. “Anak-anak perlu mengetahui proses pembudidayaan ikan agar mereka tahu ikan yang mereka santap tiap hari itu perlu proses panjang sebelum terhidang di meja makan,” ujar Fahmi.

Dosen pembimbing lapangan, Rasyimah M Ed, mengharapkan Noval dapat melanjutkan program tersebut setelah KKN selesai. Dari edukasi tersebut, ada warga yang kemudian melakukan budi daya ikan air mas atau ikan air tawar lainnya di gampong tersebut.

Rasyimah menyarankan, setelah memberikan edukasi kepada anak, mahasiswa Ilmu Perikanan tersebut bisa membangun pilot project budi daya ikan air tawar di gampong dalam skala yang mampu dikelola dengan efektif dan efisien. “Mungkin kalau hanya memberikan edukasi, masyarakat sulit memahami. Kalau ada contohnya langsung, warga akan lebih tertarik,” papar Rasyimah. [ayi]

 


Kirim Komentar