Bersama Pemuda Lancang Barat, Mahasiswa KKN 256 Buat Kerajinan Tangan Eco-Printing

SHARE:  

Humas Unimal
Bersama Pemuda Lancang Barat, Mahasiswa KKN 256 Buat Kerajinan Tangan Eco-Printing

UNIMALNEWS | Krueng Geukueh - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) kelompok 256 Universitas Malikussaleh membuat kerajinan tangan Eco-Printing di Dusun Teupin, Gampong Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Sabtu (6/11/2021).

Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok tersebut adalah Maulana Alsmy, Arief Rizqy  (Teknik Mesin), Muhammad Arif Savinsada Daulay (Teknik Elektro), Mustafa Kamal, Faidzil Affa (Hukum), Risna Ritonga, Rosyita (Sosiologi), Ayu Purnama, Nisa Humaira, Nadia (Administrasi Bisnis). Mereka semua dibawah  Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yesy Afrillia M.Kom.

Ketua kelompok 256, Maulana Alsmy mengatakan, kegiatan ini dibuat bertujuan untuk meningkatkan kreativitas serta kekompakan remaja-remaja di dusun Teupin Gampong Lancang Barat dengan memanfaatkan daun tanaman untuk membuat motif pada kain.

“Kerajinan tangan ini juga memiliki nilai jual jika dilakukan pemasaran,” katanya.

Menurutnya,  remaja yang terdapat di dusun ini memiliki semangat dalam mengikuti kegiatan yang dibuat oleh Mahasiswa KKN karena dapat memberi wawasan luas untuk para remaja terhadap proses pembuatan produk kerajinan tangan yang memiliki daya nilai jual.

Jelas Maulana, Eco-Printing adalah  kerajinan tangan taplak meja yang memanfaatkan daun dari tumbuhan untuk membuat motif.daun yang digunakan adalah daun yang masih masih hijau dan tidak kering ataupun layu, kemudian daun itu akan diletakkan di bawah kain yang akan dicetak.setelah daun ditutup menggunakan kain,selanjutnya kain itu akan dilapisi dengan plastik diatasnya sebagai alas agar kain tidak kotor lalu diketok dengan menggunakan martil.martil akan mengetuk di posisi daun yang telah diletakkan di bawahnya sehingga daun akan mengeluarkan getahnya dan getahnya akan timbul dan lengket ke kain tersebut.terus dilakukan hingga motif benar benar tampak jelas.

Kemudian, setelah selesai di ketok dan motif daun sudah nampak di kain selanjutnya akan dilakukan proses penjemuran agar motif tersebut benar benar kering dan melekat pada kain.kemudian setelah di jemur kain dapat dicuci dengan air dan ditambahkan tawas dan kain siap digunakan.

“Tujuan pelatihan ini sebagai pengembang keterampilan remaja di Dusun Teupin Gampong Lancang Barat,” tutupnya.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar