DI INDONESIA, ada sebuah tempat yang telah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris yang dikenal dengan sebutan "Kampung Inggris" yang letaknya di dua desa yaitu Desa Tulungrejo dan Palem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Disana, terdapat sebuah kehidupan yang penuh dengan keunikan dan kebersamaan. Setiap tahun, kampung ini menjadi pusat perhatian bagi banyak orang yang ingin belajar bahasa Inggris. Beberapa orang dari berbagai penjuru dunia juga datang untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris mereka di sini, bukan hanya Bahasa Inggris, tetapi ada juga lembaga yang membuka kursus Bahasa Mandarin, dan Arab.
Tulisan ini dimulai pada pertengahan bulan Oktober tahun ini. Sekitar 30 peserta kursus Bahasa Inggris yang terdiri dari 20 dosen dan 10 Tenaga Pendidik (Tendik) dari Universitas Malikussaleh tiba di Camp Lembaga Kursus Myelin Language Center yang terletak di Desa Beringin Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pare. Jarak untuk menuju kampung inggris itu sekitar 2 Kilometer lebih. Pada tanggal 08 Desember 2023 semua peserta dipindahkan ke Kampung Inggris yang berlokasi di Dream English Course Jalan Veteran, Desa Palem.
Rizwan salah satu peserta dari Tendik Unimal mengatakan, tujuan dalam kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Di sini, tidak hanya belajar dari buku-buku dan teacher (guru), tetapi juga dari interaksi sehari-hari dengan penduduk lokal serta para peserta dari lembaga lain yang mengikuti kursus yang sama.
Kemudian, para peserta dikirim ke Kampung Inggris dengan harapan dapat mengatasi rasa gugupnya dalam berbicara bahasa Inggris. Di Camp peserta kursus dipandu oleh teacher yang hebat, seperti Mister Deswantara Beryansyah (Berry), Mister Puthut Susilo Akbar, Mis Ana, Mis Ria, Mister Fadli Hanafi, dan Mister Rahmat Firmansyah (Verry).
“Mr Berry yang full stanby di Camp kerap melatih kami dalam percakapan bahasa Inggris, baik itu saat santai, dalam kelas, maupun saat berada di lapangan,” kata Rizwan.
“Selama sebulan berlalu, saya melihat kawan-kawan sudah ada kemajuan signifikan dalam bahasa Inggrisnya, kecuali saya yang masih bingung dalam pengucapan dan keterbatasan hafalan vocab,” tuturnya lagi.
Program Pelatihan Bahasa Inggris ini akan berjalan selama 75 hari yang didanai oleh Proyek AKSI-ADB tahun 2023 dan akan berakhir pada tanggal 29 Desember 2023.
Budaya Sepeda di Kampung Inggris
Di tengah pelajaran bahasa Inggris yang intensif dan lingkungan belajar yang bersemangat, Kampung Inggris juga menampilkan gebrakan baru dengan mengadopsi budaya sepeda yang semakin populer di kalangan pelajar.
Muhammad Muaz Munauwar selaku Ketua kelompok peserta yang ikut kursus Bahasa Inggris dari Universitas Malikussaleh mengatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan bervariasi. Selain itu, sepeda dianggap sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan dan dapat membantu mengatasi masalah lalu lintas di wilayah ini.
“Saya bersama kawan-kawan jika cari sarapan dan makanan lainnya menggunakan sepeda, dengan jarak yang jauh hingga 3 Km tidak terasa karena semua menggunakan sepeda,” kata Muaz.
Lanjutnya, di Kampung Inggris para pelajar dan instruktur berkendara sepeda bersama sambil berbicara dalam bahasa Inggris. Ini adalah cara yang menyenangkan dan interaktif untuk mempraktikkan bahasa Inggris sehari-hari.
Budaya sepeda di Kampung Inggris terus berkembang dan sekarang telah menjadi bagian integral dari pengalaman belajar di sana. Selain berkendara sepeda, pelajar juga dapat mengikuti program sepeda gunung, tur sepeda desa, dan berbagai kegiatan sepeda lainnya yang membantu memperkaya pengalaman belajar mereka.
“Para pelaku usaha rental sepeda juga sangat menjamur di Kampung Inggris, ini juga sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat lokal dengan kedatangan para pelajar, selain sepeda juga ada rental motor, dan mobil dengan tarif yang bervariasi,” ungkap Muaz
Kisah Kampung Inggris Pare
Founder of Myelin Language Center Mr Rahmat Firmansyah mengisahkan, awalnya, Kampung Inggris adalah sebuah kawasan pedesaan yang tenang, tetapi seiring waktu, tempat ini telah berubah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris yang ramai dikunjungi oleh para pelajar dari seluruh Indonesia.
Perkembangan Kampung Inggris dimulai sekitar tahun 2006 ketika beberapa orang yang peduli dengan pentingnya bahasa Inggris mulai membuka kursus-kursus kecil di wilayah ini. Seiring berjalannya waktu, popularitas Kampung Inggris Pare tumbuh, dan sekarang ini telah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terkemuka di Indonesia.
Keunikan dan keunggulan Kampung Inggris yaitu adanya Kursus Intensif yang menjadi daya tarik utama kepada para pelajar. Mereka dapat mengikuti program yang berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, yang memungkinkan mereka untuk benar-benar tenggelam dalam bahasa Inggris sehari-hari.
Kemudian, Kampung Inggris memiliki pengajar yang berkualitas dan berpengalaman dalam mengajar bahasa Inggris. Mereka menggunakan metode pengajaran yang inovatif dan efektif, yang membantu pelajar memahami dan menggunakan bahasa Inggris dengan percaya diri. Selain kursus dalam kelas, juga menawarkan berbagai kegiatan di luar ruang, seperti kursus bahasa Inggris di lingkungan sehari-hari, ekskursi, dan aktivitas sosial. Hal ini membantu pelajar untuk berinteraksi dengan penutur asli bahasa Inggris dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
Selain itu, pelajar dapat bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan etnis yang berbeda. Hal ini menciptakan lingkungan multikultural yang memperkaya pengalaman belajar.
“Banyak alumni Kampung Inggris telah meraih kesuksesan dalam berbagai bidang. Mereka menjadi guru bahasa Inggris, penerjemah, karyawan perusahaan multinasional, dan bahkan wirausaha sukses di industri pariwisata. Kampung Inggris Pare telah membantu ribuan individu meraih kemampuan bahasa Inggris yang tinggi, membuka peluang karir baru, dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Mr Rahmat Firmansyah yang biasa dikenal dengan nama Mr Verry.
Siapa perintis Kampung Inggris Pare?
Dikutip dari Kompas.com yang dimuat pada 26 September 2023. Pada 1976, Mr. Kalend Osein yang dikenal dengan nama Mr. Kalend, menjadi perintis Kampung Inggris Pare. Ia juga merupakan pendiri Basic English Course (BEC), tempat kursus Bahasa Inggris pertama di Kampung Inggris Pare. Perjalanan Mr. Kalend menuju kesuksesan ini dimulai dari masa kecilnya ketika ia menghadapi kesulitan ekonomi yang membuatnya harus berhenti sekolah. Suatu hari, Mr. Kalend mendapat informasi tentang seorang guru yang menguasai delapan bahasa asing, bernama Kyai Ahmad Yazid. Tanpa ragu, Mr. Kalend memutuskan untuk berguru pada Kyai Yazid yang berada di Pondok Pesantren Darul Falah Jawa Timur. Namun, pada suatu waktu, datanglah dua mahasiswa dari IAIN Sunan Ampel yang ingin mempersiapkan diri untuk mengikuti tes ujian bahasa Inggris. Saat itu, Kyai Yazid tidak ada di tempat dan istri Kyai Yazid menyarankan agar mahasiswa tersebut belajar kepada Mr. Kalend.
Perintis Kampung Inggris, Mr. Kalend (Baju Putih)
Mr. Kalend pun menerima tantangan ini dan mulai mengajar mahasiswa tersebut. Hasilnya, ketika pengumuman tes ujian keluar, para mahasiswa tersebut berhasil lolos. Berita keberhasilan ini menyebar cepat ke seluruh mahasiswa IAIN Sunan Ampel. Akhirnya Mr. Kalend dibanjiri oleh mahasiswa yang ingin belajar bahasa Inggris.
Mr. Kalend resmi mendirikan Basic English Course (BEC) pada 15 Juli 1977. Kini, BEC telah berkembang pesat dan memiliki cabang-cabang lain, seperti English Enrichment Course (EEC) dan High-level English Course (HEC). BEC telah menjadi tempat terkemuka untuk belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris, menjadikan Pare sebagai pusat pembelajaran Bahasa Inggris yang mendunia.
Kampung Inggris Pare terus tumbuh dan menjadi daya tarik bagi individu yang ingin memperdalam keterampilan berbahasa Inggris mereka. Dengan peran penting Mr. Kalend Osein dalam mendirikan BEC, Kampung Inggris Pare terus menjadi destinasi unggulan bagi mereka yang ingin menguasai bahasa inggris. Pertumbuhan ini juga didukung oleh semangat kolaboratif warga Pare yang saling membantu dalam menyediakan fasilitas dan penginapan bagi para siswa. Kini, Kampung Inggris Pare memiliki puluhan lembaga kursus bahasa Inggris yang mampu menampung ribuan siswa setiap tahunnya.[Bustami Ibrahim]