Dosen Pertanian Unimal Latih Pembuatan Kompos Jerami dan Tumpang Sari Bagi Petani Lingkar Kampus

SHARE:  

Humas Unimal
Proses Pembuatan kompos jerami yang dilaksanakan dalam pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Foto; Ist

UNIMALNEWS | Reuleut - Keberadaan Universitas Malikussaleh sebagai perguruan tinggi tempat dihasilkannya berbagai macam penelitian haruslah mampu memberikan manfaat kepada masyarakat sekitarnya. Hal tersebut dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk pengabdian.

Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh Dosen Prodi Agroekoteknologi Dr Yusra yang memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang konservasi tanah melalui kompos jerami dan sistem tanam tumpang sari jagung dengan kacang tanah di Gampong Reuleut Timu Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara beberapa waktu lalu.

Yusra tidak sendirian dalam melaksanakan pengabdian itu. Ikut serta juga beberapa dosen lainnya yaitu Prof Khusrizal, Dr Nasruddin, Dr Baidhawi, Hendrival MSi, dan M Nazaruddin MP. Beberapa mahasiswa juga ikut membantu pelaksanaan pengabdian  tersebut yakni Derry Suheimi, Irmayunita, Suhendar Maji, dan Aprillian Hidayahsyah.

Menurut Yusra, pengabdian tersebut merupakan wujud tridarma perguruan tinggi yang dilakukan kampus melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). “Pembuatan Kompos jerami dan tumpang sari jagung dengan kacang tanah ini merupakan salah satu teknik konservasi tanah secara vegetatif," ucapnya.

Aplikasi kompos jerami ke dalam tanah dan penanaman secara tumpang sari memberi banyak manfaat, selain dapat menambah unsur hara tanah juga yang paling utama adalah dapat memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi granuler, meningkatkan daya simpan air tanah, meningkatkan populasi mikroorganisme, dan memperbaiki tata udara tanah.

Selanjutnya, Yusra berharap dengan adanya program ini, para petani mitra bisa lebih termotivasi lagi dalam memanfaatkan lahan yang terlantar, yang dibiarkan saja tanpa adanya pengelolaan. “Selama ini petani sudah melakukan budi daya tanaman semusim seperti jagung, kacang tanah tetapi secara monokultur, namun setelah adanya kegiatan pengabdian ini kita harapkan mereka mau  untuk menerapkan sistem tumpang sari,” ujarnya.

Salah seorang petani yang ikut dalam kegiatan itu yang juga merupakan Ketua Kelompok Tani, Hasan Husein mengatakan, informasi yang diberikan oleh dosen Pertanian Unimal ini sangat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan lahan yang dimilikinya. “Harapan saya, kegiatan seperti ini dapat dilakukan berkelanjutan sehingga petani bisa juga memanfaatkan lahan lebih baik lagi,” tutupnya.[ryn]


Kirim Komentar