Mahasiswa KKN Kelompok 247 Latih Masyarakat Buat Briket dari Sekam Padi

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompom 247 sedang mengambil sekam padi yang akan digunakan sebagai bahan pembuat briket. Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Mahasiswa Universitas Malikussaleh yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Cot Euntung Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara melaksanakan pengabdian berupa melatih kaum ibu membuat briket memanfaatkan sekam padi. Hal tersebut dilakukan oleh Kelompok 247 yang dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Usnawiyah MP.

Kelompok 247 terdiri dari 10 orang yakni Edo Kurniawan (Ekonomi Pembangunan), Muhammad Sadath Radiansyah (Ekonomi Pembangunan), Tifa Lailani Parinduri (Teknik Kimia), Tsa-Tsa Anindiya RA (Teknik Kimia), Siti Hardiana Daulay (Teknik Kimia), Zahara Firda (Teknik Kimia), Asyratul Aina (Teknik Kimia), Epsan Berutu (Ekonomi Pembangunan), Padhil Hasyim (Ekonomi Pembangunan), dan Ichwanul Ichsan (Ekonomi Pembangunan).

Pemanfaatan Limbah sekam padi sebagai bahan baku briket dilatarbelakangi banyaknya limbah hasil penggilingan padi di gampong tersebut, “Dalam proses pembuatan briket, sekam padi diambil dari kilang padi, kemudian sekam padi dijemur tiga hingga empat hari," ucap Zahara.

Adapun pembuatan briket tersebut, awalnya sekam padi diarangkan, kemudian arang sekam dihaluskan terlebih dahulu dengan cara menumbuk (menggunakan lesung). Setelah halus kemudian dicampur dengan tepung tapioka yang sudah terlebih dahulu dibuat seperti bubur (lem). Setelah dicampur secara merata, kemudian dipadatkan.

Tujuan dari pemadatan agar bara yang terbentuk lebih tahan lama dan suhu panas yang dihasilkan lebih tinggi. Dalam 1 kilogram tepung arang sekam, dibutuhkan tepung tapioka sekitar 400 gram dan 1,5 liter air. “Dari satu kilogram arang sekam, dapat dihasilkan 567,06 gram briket,” terang Zahara.

Usnawiyah sebagai dosen pembimbing lapangan menambahkan dengan adanya kegiatan pembuatan briket tersebut, kita juga sudah berperan di dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan limbah pertanian (sekam padi) yang selama ini terbuang percuma. “Semoga produk briket olahan dari  sekam padi tersebut mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat sekitar,” pungkas Usnawiyah.[ryn]


Kirim Komentar