Pentingnya Pengendalian Diri dalam Investasi Cryptocurrency

SHARE:  

Humas Unimal
Tangkapan foto layar Zoom Meeting

INVESTASI di dunia cryptocurrency sarat dengan risiko yang sulit diperhitungkan. Para investor diingatkan berhati-hati dengan mempertimbangkan semua risiko yang terbesar sekali pun, seperti kehilangan seluruh aset. Untuk itu, diperlukan strategi investasi dan pengelolaan risiko agar tidak menimbulkan kerugian transaksi maupun non transaksi.

 

Risiko yang tinggi dan sulit diprediksi inilah yang membuat investasi di dunia cryptocurrency sering diibaratkan seperti balapan F1, sedangkan investasi lainnya seperti saham serupa dengan mengendarai mobil biasa. Para investor, apalagi yang pemula, harus mengenali dengan benar medan yang dihadapi, mulai dari sumber investasi yang tidak mengganggu kebutuhan utama, memiliki jenis kripto yang prospektif, memilih exchanger, sampai pengelolaan psikologis.

Banyak investor muda memiliki wawasan luas tentang dunia kripto, tetapi tidak didukung dengan pengendalian diri yang baik sehingga sering mengalami kerugian bahkan dalam jumlah besar. Dalam kondisi tertentu, pengendalian diri, kesabaran, dan rasa syukur lebih mempengaruhi keberhasilan dalam investasi dibandingkan dengan kemampuan teknis.

Demikian antara lain pandangan Ayi Jufridar dalam Binance Live Ngabubutalks yang berlangsung secara daring, Jumat (31/3/2023) sore. Menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh tersebut, banyak investor mengalami kehilangan banyak aset atau yang lainnya gagal mendapatkan cuan besar, bukan karena tidak memiliki kemampuan teknis dan fundamental, melainkan gagal dalam pengendalian diri.

“Jadi, Ramadan menjadi momentum paling tepat untuk melatih pengendalian diri dan kesabaran. Setiap investor harus memahami karakter dirinya sebelum memutuskan untuk berinvestasi,” tambah Ayi yang mulai berinvestasi di pasar cryptocurrency sejak 2017 tersebut. 

Salah satu upaya mengurangi risiko adalah dengan menggunakan dana investasi dari platform media sosial berbasis teknologi blockchain dan cryptocurrency. Melalui kegiatan kreatif seperti ini,  setiap pengguna akun bisa mendapatkan reward dalam bentuk kripto dan bisa mengkonversikan dalam bentuk mata uang fiat, termasuk rupiah.

“Dana tersebut, bisa diputar untuk investasi jangka panjang di pasar kripto dengan memilih kripto yang potensial dan mengambil profit jangka panjang. Jadi, kalau pun rugi atau bahkan kehilangan seluruh aset, kita tidak pernah rugi secara keuangan karena modalnya kreativitas,” tambahnya.

Menjawab pertanyaan seorang peserta tentang memilih cryptocurrency yang prospektif, Ayi menyebutkan sejumlah tips berdasarkan pengalaman. Menurutnya, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membaca white paper kripto bersangkutan untuk melihat seberapa bagus dan menjanjikan kripto tersebut di masa depan. “Kalau agak sulit menemukan poin penting dari sebuah white paper, kita bisa melihat analisis para pengamat, lebih simpel meski tetap ada kelemahannya juga,” papar Ayi dalam webinar yang dipandu Collect.

Selain itu, bagi investor di Indonesia penting juga mempertimbangkan jenis kripto yang sudah dirilis secara resmi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti), meski tidak semuanya prospektif. Sumber dana yang diinvestasikan sebagai dana menganggur atau tidak dipakai dalam waktu dekat. “Paling aman, investasi di kripto dilakukan dengan menyicil karena profitnya untuk jangka panjang. Beda dengan investor yang melakukan day trading,” tambah Ayi yang juga bekerja sebagai wartawan. 

Peserta juga ada yang mempertanyakan stigma masyarakat yang memandang minus terhadap kripto. Menurut Ayi, anggapan itu tidak hanya di Indonesia, bahkan di negara maju pun dan dari kalangan orang kaya pun, masih memandang negatif cryptocurrency. Hal itu karena keberadaan kripto memang kontroversial sebagai aset investasi karena orang tidak melihat barangnya. Kasus-kasus penipuan yang terjadi, pembobolan, dan kejahatan digital lainnya, ikut memperparah stigma negatif kripto meski dalam bisnis lain kasus serupa malah lebih banyak.

Menurut salah satu Binance Angel, Fara Rizky, acara Binance Live Ngabubutalks digelar secara Ramadan untuk mengedukasi masyarakat tentang teknologi blockchain dan cryptocurrency. Kegiatan ini mengundang para narasumber dari berbagai kalangan seperti investor, trader, akademisi, dan pemerhati perdagangan cryptocurrency lainnya.[Bustami Ibrahim]


Kirim Komentar